13 Warga Gaza Tewas dalam Sehari, Total Korban Kelaparan Capai 361 Orang
- calendar_month Kam, 4 Sep 2025

Seorang anak Palestina mendapat makanan gratis dari dapur amal di Kota Gaza pada 24 Juli 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
SEPUTARAN.COM, Gaza – Tragedi kemanusiaan di Jalur Gaza kian mengkhawatirkan. Berbagai sumber medis melaporkan bahwa 13 warga Palestina, termasuk tiga anak, meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi hanya dalam 24 jam terakhir. Angka itu menambah total korban jiwa menjadi 361 orang, dengan 130 di antaranya adalah anak-anak.
Sejak Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengumumkan kondisi darurat kelaparan pada 22 Agustus, tercatat 83 kematian baru, termasuk 15 anak. Kondisi ini menunjukkan bahwa krisis pangan dan medis di Gaza semakin sulit dikendalikan.
Situasi semakin memburuk setelah otoritas Israel menutup semua penyeberangan ke Jalur Gaza pada 2 Maret 2025. Keputusan ini membuat pasokan makanan dan obat-obatan terhenti. Akibatnya, kelaparan merebak lebih cepat di berbagai wilayah.
“Blokade total ini bukan hanya soal politik, tetapi telah berubah menjadi bencana kemanusiaan yang nyata,” ujar salah satu relawan kemanusiaan.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memperingatkan bahwa kasus malnutrisi di kalangan anak usia lima tahun ke bawah melonjak dua kali lipat pada periode Maret hingga Juni. Lonjakan ini berkaitan langsung dengan sulitnya akses bantuan yang tertahan di perbatasan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menegaskan bahwa malnutrisi di Gaza sudah mencapai tingkat berbahaya. Hampir satu dari lima anak balita di Kota Gaza kini menderita malnutrisi parah. Fakta ini memperlihatkan betapa blokade yang berlangsung lama telah menghancurkan ketahanan hidup masyarakat sipil.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan yang oleh banyak pihak disebut sebagai genosida. Aksi itu mencakup pembunuhan massal, kelaparan yang disengaja, penghancuran fasilitas, serta pengungsian paksa. Tindakan tersebut bertentangan dengan hukum internasional dan seruan Mahkamah Internasional untuk menghentikan kekerasan.
Masyarakat internasional terus mendesak agar akses bantuan kemanusiaan segera dibuka. Namun, hingga kini penderitaan warga Gaza masih berlanjut tanpa kepastian akhir.
- Penulis: Tim Seputaran