Soal Kementerian Haji, Bahlil Tegaskan Golkar Belum Dibahas Posisinya
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025
Ketua Umum Bahlil Lahadalia (kedua kiri) beserta jajaran pengurus pusat Partai Golkar tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto pada Rabu (27/8/2025). (ANTARA/Mentari Dwi Gayati)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan belum ada pembicaraan mengenai tawaran posisi di Kementerian Haji dan Umrah untuk partainya. Pernyataan itu disampaikan usai pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/8).
Kementerian baru ini sebelumnya dikenal sebagai Badan Penyelenggara (BP) Haji dan dibentuk untuk menindaklanjuti ketentuan dalam Undang-Undang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
“Sampai dengan hari ini belum ada pembicaraan itu,” ujar Bahlil kepada wartawan.
Dalam pertemuan sekitar dua jam tersebut, Bahlil menyampaikan, agenda utama mencakup arah koalisi pendukung pemerintah ke depan. “Kita berbicara tidak hanya sekarang, tetapi juga tentang bagaimana koalisi ke depan bisa lebih baik dan produktif,” kata Bahlil.
Ia menambahkan, diskusi juga menyoroti program prioritas pemerintah, seperti pengelolaan sumber daya alam, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat. “Pertemuan berlangsung konstruktif,” tegas Bahlil.
Saat ini, koalisi partai pendukung pemerintahan Prabowo Subianto terdiri atas Koalisi Indonesia Maju dan beberapa partai oposisi dari Pilpres 2024. Partai-partai tersebut antara lain Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PBB, Gelora, Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur, serta PKB, PKS, dan PPP.
Belakangan, PDI Perjuangan juga menyatakan komitmennya mendukung pemerintahan Presiden Prabowo.
Bahlil menekankan bahwa pertemuan ini bukan hanya sekadar membahas posisi partai, tetapi juga menyiapkan langkah strategis untuk pengelolaan politik dan pembangunan nasional.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com
