PKL Jalan Otista Jaktim Terpaksa Mundur Saat Demonstrasi Pecah
- calendar_month Jum, 29 Agu 2025

Salah satu warung pecel lele di persimpangan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) - Jalan Otista III, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, terpaksa tutup akibat demonstrasi di kawasan tersebut, Jumat (29/8/2025) malam. ANTARA/Donny Aditra
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di persimpangan Jalan Otto Iskandardinata (Otista) dan Jalan Otista III, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, terpaksa menghentikan aktivitas jualannya pada Jumat malam. Demonstrasi yang berlangsung di sekitar lokasi membuat para pedagang memilih “balik kanan” demi keselamatan.
Misno, pedagang pecel lele berusia 50 tahun, menuturkan dirinya lebih memilih menutup lapak daripada mengambil risiko akibat kerusuhan yang bisa saja tidak terkendali.
“Ya, mau bagaimana lagi, lebih bagus tutup daripada nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, siapa yang mau bertanggung jawab,” kata Misno, yang berjualan sekitar 30 meter dari persimpangan jalan.
Sementara itu, pedagang pecel lele lainnya, Sutrisno, yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi demonstrasi, juga menghentikan jualannya. “Ya khawatir saja, nanti jadi melebar aksinya,” ujar dia.
Hingga pukul 19.25 WIB, ratusan pengunjuk rasa tetap berdemonstrasi di persimpangan Otista. Mereka menembakkan kembang api ke langit, membakar petasan, dan melakukan aksi bakar ban. Lampu lalu lintas yang terbakar dan rambu-rambu yang dicopot menjadi bukti kekacauan yang terjadi.
Hujan deras tidak menyurutkan massa untuk tetap berada di lokasi. Para pengunjuk rasa menuntut keadilan kepada pemerintah, meskipun situasi semakin memanas dan berpotensi membahayakan warga sekitar, termasuk para pedagang kaki lima.
Para PKL yang berjualan di sekitar lokasi mengaku harus segera menutup dagangan. Mereka khawatir keselamatan diri dan harta bendanya terancam bila demonstrasi terus memanas. Keputusan ini pun diambil untuk menghindari kemungkinan terburuk.
Meski terpaksa berhenti berjualan, para pedagang berharap aparat keamanan dapat segera mengendalikan situasi sehingga aktivitas ekonomi di kawasan Jatinegara kembali normal.
- Penulis: Tim Seputaran