Lamhot Sinaga Tegaskan: Bonus Demografi Jadi Peluang Emas untuk Majukan Indonesia
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025

Ketua Umum IKA Untirta Lamhot Sinaga berfoto bersama pengurus IKA Untirta. ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Lamhot Sinaga, menekankan bahwa Indonesia tengah berada dalam momentum bonus demografi. Ia menyebut kondisi ini harus dikelola dengan tepat agar menjadi pendorong kemajuan bangsa.
Menurut Lamhot, peran generasi muda sangat strategis. Kontribusi berbagai elemen masyarakat juga penting untuk menghadapi kondisi ekonomi yang dinamis dan penuh fluktuasi. “Indonesia masih mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen. Ini pencapaian yang patut diapresiasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo,” tegas Lamhot dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI itu menambahkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kinerja ekonomi Indonesia relatif stabil dibandingkan sejumlah negara mitra dagang utama. Kontribusi terbesar datang dari sektor industri pengolahan/manufaktur, pertanian, konstruksi, serta sektor informasi dan komunikasi.
Lamhot menekankan, “Pertumbuhan ini tidak semata digerakkan oleh pengadaan barang dan jasa pemerintah, tetapi juga karena sektor riil bergerak tumbuh sehat. Industri manufaktur, yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, menjadi motor utama yang menopang ketahanan ekonomi kita.”
Saat ini, Indonesia memiliki 70 persen populasi dalam usia produktif, yaitu 15–64 tahun. Kondisi ini diprediksi mencapai puncaknya pada 2030–2040. Lamhot mengingatkan bahwa peluang ini tidak datang dua kali. Jika tidak dikelola dengan strategi matang, bonus demografi justru bisa berubah menjadi beban.
Ia menegaskan, “Kuncinya ada pada penyediaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas tenaga kerja, dan investasi pada pendidikan serta kesehatan generasi muda.” Strategi ini diyakini mampu menjadikan Indonesia lebih tangguh menghadapi tantangan ekonomi global.
Lamhot menilai arah kebijakan ekonomi Indonesia saat ini sudah berada di jalur yang tepat. Namun, konsistensi menjadi faktor penting untuk memastikan momentum bonus demografi memberi manfaat maksimal. Fokus harus tetap pada hilirisasi industri, peningkatan daya saing ekspor, dan penguatan ketahanan energi.
“Dengan begitu, bonus demografi benar-benar akan menjadi modal pembangunan menuju Indonesia sebagai kekuatan ekonomi dunia di 2045,” ujarnya. Langkah-langkah tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan global.
Lamhot menekankan bahwa generasi muda merupakan pilar utama dalam memanfaatkan bonus demografi. Melalui pendidikan berkualitas, lapangan kerja yang memadai, dan produktivitas yang meningkat, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan menjadi negara dengan daya saing tinggi.
Dengan strategi yang tepat dan konsistensi kebijakan, momentum bonus demografi akan mendorong Indonesia mencapai target menjadi kekuatan ekonomi global pada 2045. “Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup, dan kita harus memanfaatkannya dengan cerdas,” tutup Lamhot.
- Penulis: Tim Seputaran