Presiden Buruh Angkat Bicara, Klarifikasi Viral PHK Massal di Gudang Garam
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal (tengah) bersama Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea (kanan) dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Ely Rosita Silaban memberikan keterangan usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025). Presiden Prabowo Subianto mengundang tokoh lintas agama, pimpinan serikat pekerja dan pimpinan partai politik untuk membahas situasi negara dan melakukan doa bersama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menanggapi kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di PT Gudang Garam. Dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu, Iqbal menegaskan, “Kami baru dapat kabar, telah terjadi PHK buruh di PT Gudang Garam. Kami akan cek dulu.”
Ia menilai, jika informasi itu benar, kondisi tersebut mencerminkan lemahnya daya beli masyarakat yang berdampak pada menurunnya produksi industri rokok. “Ini menunjukkan adanya masalah serius dalam daya beli masyarakat dan industri,” ujarnya.
Sejumlah media sosial ramai membagikan video berdurasi 1 menit 17 detik yang memperlihatkan puluhan karyawan berjabat tangan penuh haru saat perpisahan. Beberapa pegawai tampak mengenakan kemeja dengan bordiran logo khas Gudang Garam.
Video ini memicu keprihatinan masyarakat karena menampilkan suasana emosional di tengah isu PHK massal. “Kami melihat suasana sedih, ini bukan sekadar angka, tapi nyawa pekerja yang terdampak,” kata Iqbal menekankan.
Iqbal menyebut ada beberapa faktor yang memengaruhi kondisi perusahaan. Pasokan tembakau yang terbatas, kurangnya inovasi produk rokok menyesuaikan tren pasar, dan tingginya beban cukai, dinilai memperparah daya saing PT Gudang Garam.
“Ditambah pajak cukai rokok makin mahal,” ujar Iqbal menambahkan. Ia menekankan bahwa kombinasi faktor ini membuat industri kesulitan mempertahankan produksi dan tenaga kerja.
Said Iqbal mengingatkan bahwa gelombang PHK di sektor industri rokok berpotensi meluas. Ia memperkirakan, selain ribuan pekerja langsung di PT Gudang Garam, puluhan ribu pekerja lain ikut terdampak, termasuk buruh tembakau, logistik, sopir, pedagang kecil, hingga pemilik kontrakan.
“Bisa jadi ratusan ribu buruh berpotensi kehilangan pekerjaan,” tegasnya. Pernyataan ini sekaligus memperingatkan pemerintah agar segera menyiapkan langkah konkret menyelamatkan pekerja.
Iqbal mendesak pemerintah pusat maupun daerah untuk segera turun tangan dan memberikan solusi nyata. Ia menegaskan, penanganan kasus ini tidak boleh sekadar janji manis seperti pengalaman PHK massal di Sritex, di mana pekerja bahkan belum mendapatkan hak tunjangan hari raya (THR).
“Kita harus bertindak cepat, jangan sampai ribuan buruh hanya jadi statistik,” ujar Iqbal. Ia juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara menyelamatkan industri rokok dan kampanye kesehatan.
“Selamatkan industri rokok nasional, selamatkan puluhan ribu buruh yang terancam PHK, sambil tetap dijaga kampanye kesehatan,” kata Iqbal mengakhiri pernyataan.
Hingga kini, pihak PT Gudang Garam belum memberikan tanggapan resmi terkait kabar PHK tersebut. Publik menunggu klarifikasi perusahaan untuk memastikan kebenaran informasi dan langkah penyelesaian bagi pekerja.
- Penulis: Tim Seputaran