Enam Bulan Danantara: Mendorong Transformasi Investasi Negara ke Level Global
- calendar_month Sen, 8 Sep 2025

Wisma Danantara Indonesia. ANTARA/HO-Komisi XI/am.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) muncul sebagai wajah baru pengelolaan kekayaan negara. Lembaga ini hadir dengan strategi modern untuk mengoptimalkan aset negara melalui investasi strategis. “Kami berkomitmen membawa Indonesia menjadi pemain global melalui manajemen aset berbasis nilai,” ungkap Dony Oskaria, Chief Operating Officer Danantara.
Pembentukan Danantara sejalan dengan perubahan ketiga Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang disahkan DPR pada 24 Februari 2025. Transformasi ini menandai pergeseran tata kelola dari birokrasi administratif ke manajemen yang kompetitif dan berdaya saing global.
Dalam enam bulan pertama, Danantara berhasil memperoleh pendanaan 10 miliar dolar AS atau setara Rp163,18 triliun dari konsorsium 12 bank asing. “Pendanaan ini menunjukkan kepercayaan dunia terhadap kredibilitas investasi Indonesia,” jelas Dony. Langkah ini membuka ruang fiskal baru sekaligus mendukung transformasi ekonomi nasional.
Selain itu, Danantara berhasil menjalin tiga kemitraan global. Kesepakatan pertama dengan Qatar Investment Authority senilai 4 miliar dolar AS, kedua dengan Future Fund Australia yang membawa akses ke International Forum of Sovereign Wealth Funds, dan ketiga dengan China Investment Corporation membentuk platform investasi ASEAN–China. Kerja sama ini memperkuat posisi Danantara sebagai institusi yang aktif membangun ekosistem investasi global.
Untuk tahun 2025, Danantara menyusun 22 program kerja dengan fokus pada restrukturisasi, konsolidasi, dan pengembangan bisnis. Sektor maskapai penerbangan, manufaktur baja, proyek kereta cepat, dan asuransi menjadi fokus restrukturisasi. Sementara konsolidasi difokuskan pada konstruksi, pupuk, rumah sakit, perhotelan, gula, hilirisasi minyak, dan kawasan industri.
Dalam pengembangan bisnis, Danantara menjajaki sektor masa depan seperti koperasi, pangan, baterai, semen, perbankan syariah, telekomunikasi, dan galangan kapal. Langkah ini menunjukkan bahwa lembaga ini tidak hanya mengelola modal, tetapi juga menyiapkan masa depan industri strategis Indonesia.
Visi Danantara juga menekankan pengembangan sumber daya manusia. “Kami membangun Danantara Indonesia Academy untuk mencetak talenta unggul yang siap menghadapi tantangan global,” ujar Dony. Akademi ini bekerja sama dengan sembilan universitas internasional terkemuka, menawarkan pembelajaran umum dan khusus dengan fokus pada kecerdasan buatan, teknik, dan pengembangan SDM.
Langkah ini menegaskan bahwa pembangunan ekonomi tidak hanya bergantung pada modal, tetapi juga pada kompetensi dan pengetahuan. Program ini menjadi fondasi bagi Indonesia Emas 2045.
Di internal, Danantara menerapkan reformasi tata kelola yang mencerminkan kultur modern. Lembaga ini melarang aktivitas non-produktif di hari kerja, membatasi keterlibatan keluarga direksi, dan mengurangi protokol berlebihan. Selain itu, dibentuk Danantara Asset Management dan Danantara Investment Management untuk melindungi aset negara serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.
Meski masih muda, Danantara menunjukkan kapasitas kelembagaan yang menjanjikan. Institusi ini siap menjadi motor pertumbuhan, inovasi, dan kesejahteraan nasional, sekaligus mengubah pandangan bahwa BUMN selalu menjadi beban fiskal.
- Penulis: Tim Seputaran