Kemendikdasmen Tegaskan Pendidikan Karakter Harus Holistik dan Menyeluruh di Sekolah
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025

Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Arif Jamali usai menghadiri acara Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter di Medan. ANTARA/Juraidi
SEPUTARAN.COM, Medan – Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Arif Jamali menekankan pentingnya pendidikan karakter yang menyeluruh. Ia menegaskan, “Pendidikan karakter harus holistik, menyeluruh sebagai satu kesatuan utuh, bukan hanya bagian-bagiannya secara terpisah.”
Pernyataan itu ia sampaikan di Medan, Senin, saat menghadiri Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter 2025. Acara tersebut digelar oleh Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) Sekretariat Jenderal Kemendikdasmen dengan menghadirkan 158 peserta dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
Arif menjelaskan, tanpa penerapan yang menyeluruh, hasil pendidikan karakter tidak akan maksimal. Guru harus memberi teladan nyata, bukan sekadar memberi perintah. “Pendidikan karakternya harus holistik, baik terkena untuk gurunya maupun peserta didik. Karena kalau tidak akan ‘jomplak’. Gurunya hanya bisa nyuruh, tapi tidak melakukan. Harus ke dua-duanya, gurunya juga harus bisa menjadi contoh,” ujarnya.
Dengan begitu, guru tidak hanya mengajarkan nilai, tetapi juga memperlihatkan sikap yang bisa ditiru siswa. Hal ini membuat penerapan karakter di sekolah berjalan lebih konsisten.
Arif menegaskan, pendidikan karakter tidak bisa dibebankan pada satu pihak. Sekolah, keluarga, kementerian, dinas pendidikan, hingga masyarakat harus terlibat aktif. Ia menyebutkan, “Sekolahan tentu sebagai penumpang utama, demikian juga keluarga. Kita juga sangat mengharapkan ada peran dari organisasi kemasyarakatan. Demikian juga dengan peran media massa sangat penting untuk menyebarluaskan hal-hal yang baik pada anak-anak kita.”
Dengan keterlibatan banyak pihak, pendidikan karakter akan lebih kuat dan konsisten diterapkan di semua lapisan masyarakat.
Sementara itu, Kepala Pusat Penguatan Karakter Sekretariat Jenderal Kemendikdasmen Rusprita Putri Utami menekankan perlunya sinergi seluruh pemangku kepentingan. “Sinergi diperlukan untuk memperkuat implementasi kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter melalui strategi sosialisasi, advokasi, kemitraan, dan fasilitasi kepada seluruh pemangku kepentingan,” katanya.
Rusprita menambahkan, keberhasilan program sangat dipengaruhi oleh peran aktif Catur Pusat Pendidikan: satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media. Dalam setiap aktivitas, pihaknya selalu melibatkan keempat unsur tersebut.
Pihaknya juga ingin memastikan kebijakan penguatan karakter tidak berhenti pada dokumen. Implementasi nyata harus terlihat melalui pembiasaan di sekolah, terciptanya lingkungan belajar aman dan menyenangkan, serta penguatan nilai kebinekaan dan inklusivitas.
“Tujuan utama kegiatan ini selain untuk menyosialisasikan kebijakan penguatan karakter, juga demi mendorong seluruh satuan pendidikan untuk bisa menjelaskan dan menjalankan kebijakan penguatan karakter di daerah masing-masing, sekaligus memotivasi satuan pendidikan melaksanakan kegiatan penguatan karakter secara berkelanjutan,” ujar Rusprita.
Dengan pendekatan menyeluruh dan sinergi semua pihak, Kemendikdasmen berharap penguatan pendidikan karakter benar-benar tertanam di generasi muda Indonesia.
- Penulis: Tim Seputaran