Puspeka Tegaskan Sinergi Jadi Kunci Sukses Penguatan Pendidikan Karakter
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025

Kepala Pusat Penguatan Karakter Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Rusprita Putri Utami saat membuka acara Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter 2025 di Medan. ANTARA/Juraidi
SEPUTARAN.COM, Medan – Kepala Pusat Penguatan Karakter Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Rusprita Putri Utami, menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan karakter membutuhkan sinergi semua pihak. Ia menekankan, “Sinergi diperlukan untuk memperkuat implementasi kebijakan Penguatan Pendidikan Karakter melalui strategi sosialisasi, advokasi, kemitraan, dan fasilitasi kepada seluruh pemangku kepentingan.”
Pernyataan itu ia sampaikan saat membuka acara Fasilitasi dan Advokasi Kebijakan Penguatan Karakter 2025 di Medan, Senin (15/9). Kegiatan tersebut diikuti oleh 158 peserta dari 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara.
Rusprita menyoroti pentingnya peran Catur Pusat Pendidikan, yaitu satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, dan media. Menurutnya, setiap kebijakan akan berjalan efektif jika seluruh pihak terlibat aktif dalam prosesnya. Ia menambahkan bahwa pihaknya selalu berkolaborasi dengan empat pusat pendidikan tersebut untuk memastikan pemahaman kebijakan berjalan merata.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa kebijakan penguatan karakter tidak boleh berhenti pada dokumen. Implementasi harus hadir nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, keluarga, lingkungan masyarakat, maupun media. Program tersebut mencakup pembiasaan di satuan pendidikan, menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menggembirakan, serta menanamkan nilai inklusivitas dan kebinekaan.
Kegiatan di Medan ini juga bertujuan mendorong satuan pendidikan agar aktif menyosialisasikan dan menjalankan kebijakan di daerah masing-masing. Rusprita menyatakan, “Serta memotivasi seluruh satuan pendidikan untuk terus mencari dan juga melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan penguatan karakter para siswa dan tentu saja memperkuat kolaborasi semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan pendidikan.”
Ia menutup dengan menegaskan bahwa pendidikan bermutu hanya dapat tercapai jika tercipta budaya belajar yang aman dan menyenangkan. “Pendidikan bermutu untuk semua hanya bisa terwujud melalui budaya belajar yang aman dan gembira. Sudah menjadi keharusan bagaimana para siswa mendapatkan pendidikan yang inklusif dan lebih menarik,” katanya.
- Penulis: Tim Seputaran