Khoirul, Bocah Tapsel Lolos OSN 2025 dengan Segudang Prestasi tapi Masih Punya Mimpi Sederhana
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025

Muhammad Khoirul Mustofa Pohan (ANTARA-HO-Dokumen Pribadi)
SEPUTARAN.COM, Tapanuli Selatan – Di sebuah rumah sederhana di perumahan karyawan perkebunan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), kebahagiaan bercampur haru menyelimuti keluarga kecil. Muhammad Khoirul Mustofa Pohan, siswa kelas IV SD Swasta No.100219 Eka Pendawa Sakti, baru saja mencatat prestasi gemilang. Ia berhasil lolos sebagai finalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2025.
Khoirul bukan sekadar anak biasa. Dalam usia yang masih belia, ia melewati seleksi berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi. Tekad kuat serta kerja keras membuatnya masuk dalam deretan 50 siswa terbaik bidang Matematika SD yang akan berlaga di Jakarta pada 21–27 September mendatang.
Keberhasilan Khoirul tidak lepas dari doa dan dukungan keluarganya. Sang ibu, Herlina Asmuni Batubara (40), menyampaikan dengan mata berkaca-kaca, “Khoirul anaknya tekun, suka membaca, cepat menangkap pelajaran. Kami hanya bisa mendukung semampu kami.” Sementara ayahnya, Muhammad Janwar Pohan (43), yang bekerja sebagai satpam di PT ANJ Siais, selalu tersenyum haru setiap kali mendengar kabar tentang putra bungsunya.
Di balik prestasi itu, tersimpan cerita sederhana. Khoirul memiliki impian kecil yang belum terwujud, yaitu memiliki sepeda. Sang ayah lirih berkata, “Dia sering bilang ingin punya sepeda, tapi apa daya, kami belum mampu membelikannya.” Namun keinginan itu tidak pernah menghalangi semangat Khoirul untuk terus belajar.
Perjalanan Khoirul menjadi cermin kegigihan anak bangsa yang tak menyerah pada keadaan. Meski hidup sederhana, ia percaya diri bersaing dengan ratusan siswa dari seluruh Indonesia. Baginya, prestasi bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga demi membanggakan orangtua dan mengharumkan nama daerah.
Kini, jelang keberangkatannya ke Jakarta pada 19 September, doa dan dukungan terus mengalir dari keluarga dan masyarakat sekitar. Ibunya kembali berkata penuh harap, “Doakan anak kami, semoga diberi kekuatan menghadapi ujian di Jakarta. Apa pun hasilnya nanti, kami sudah bangga sekali.”
Kisah Khoirul membuktikan bahwa mimpi besar bisa lahir dari impian sederhana. Dari sebuah rumah kecil di Tapsel, ia membawa harapan besar untuk daerah dan bangsa. Siapa tahu, suatu hari nanti, bocah ini bukan hanya mengayuh sepedanya sendiri, tetapi juga pulang membawa medali untuk Indonesia.
- Penulis: Tim Seputaran