Reshuffle Prabowo Akhiri Kontroversi Hasan Nasbi, Begini Kilas Baliknya
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025

Hasan Nasbi tak lagi menjabat sebagai Kepala PCO, digantikan oleh Angga Raka Prabowo. (Tangkapan layar YouTube Kantor Komunikasi Kepresidenan)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Presiden Prabowo melakukan reshuffle kabinet pada Rabu, 17 September 2025. Salah satu posisi yang berganti adalah Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO). Jabatan yang sebelumnya dipegang Hasan Nasbi kini diisi oleh Angga Raka Prabowo.
Sebelum dilantik menjadi Kepala PCO, Angga menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi). Perubahan ini dianggap sebagai keputusan penting karena sebelumnya Hasan sudah sempat mengajukan pengunduran diri.
Sejak April 2025, Hasan Nasbi telah menyatakan niat mundur. Ia menyampaikan keputusan tersebut melalui sebuah video dokumenter yang diunggah di kanal YouTube Total Politik.
Dalam video itu, Hasan menegaskan tekadnya. “Surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat 2 kawan baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet,” ucapnya. Ia menambahkan bahwa dirinya memilih menepi agar memberi ruang pada sosok lain yang lebih tepat.
Namun, meski sudah mengumumkan pengunduran diri, Hasan tetap hadir dalam sidang kabinet pada 5 Mei 2025. Hal ini memunculkan tanda tanya besar di publik.
Beberapa hari setelah pernyataan mundur, pihak Istana menolak keputusan Hasan. Prasetyo Hadi, salah satu pejabat Istana, menyampaikan bahwa Presiden masih mempertimbangkan kontribusi Hasan sejak awal pemerintahan.
“Presiden melihat kontribusi beliau dari awal dan itu menjadi alasan utama untuk menolak pengunduran diri,” kata Prasetyo. Ia menambahkan bahwa keputusan untuk menahan Hasan tetap berada di PCO merupakan hak prerogatif Presiden.
Dengan alasan itu, Hasan tetap diminta memimpin PCO sampai akhirnya diganti secara resmi pada reshuffle September 2025.
Pergantian Hasan tidak terlepas dari berbagai isu yang sempat menyeruak. Salah satunya adalah dugaan masalah anggaran di PCO. Publik sempat menilai isu ini berhubungan dengan pengunduran dirinya.
Namun, Prasetyo langsung membantah hal tersebut. Ia menegaskan, “Enggak, sama sekali nggak ada dan apa yang disampaikan itu, Alhamdulillah semuanya sudah selesai.” Menurutnya, persoalan teknis sudah rampung sebelum Hasan mengirim surat pengunduran diri.
Dengan klarifikasi itu, Istana memastikan tidak ada kaitan antara masalah keuangan dengan keputusan Hasan mundur.
Selain isu anggaran, Hasan juga sering menuai kritik tajam dari publik. Pada Maret 2025, ia sempat menulis cuitan di X (dulu Twitter) yang menyebut intelektual, influencer, dan aktivis menyebarkan provokasi terkait RUU TNI.
Komentar Hasan memicu perdebatan luas. Bahkan, ia sempat menanggapi teror kepala babi yang diterima Tempo dengan komentar kontroversial. Ia menyarankan benda itu sebaiknya dimasak saja.
Pernyataan ini memicu kecaman, termasuk dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Susi menilai Hasan sebagai sosok ignorance dan meminta Presiden Prabowo tidak lagi menunjuknya sebagai juru bicara pemerintah.
Setelah resmi diganti, Hasan menyampaikan pesan perpisahan melalui akun Instagram pribadinya, @hasan_nasbi. Ia membagikan beberapa unggahan berisi ucapan terima kasih.
PCO juga memberikan penghormatan terakhir lewat unggahan resmi. “Terima kasih atas pengabdian dan dedikasi yang telah diberikan. Semangat dan dedikasi Bapak Hasan Nasbi akan selalu menjadi inspirasi,” tulis akun @pco_id pada 17 September 2025. (***)
- Penulis: Tim Seputaran