Super Garuda Shield 2025 Tegaskan Kepemimpinan RI di Indo-Pasifik
- calendar_month Sen, 25 Agu 2025

Kuasa Usaha ad-interim (KUAI) Amerika Serikat untuk Indonesia Peter Haymond menyampaikan sambutannya pada jamuan malam Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) di atas kapal JS Osumi yang bersandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/8/2025). (ANTARA/Nabil Ihsan)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Latihan gabungan bersama (Latgabma) Super Garuda Shield (SGS) 2025 kembali digelar dan menegaskan peran Indonesia sebagai pemimpin perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Hal ini disampaikan Kuasa Usaha ad-interim (KUAI) Amerika Serikat untuk Indonesia, Peter Haymond.
“Latihan bersama ini juga merupakan bukti kepemimpinan Indonesia dan komitmennya terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan ini,” ujar Haymond saat jamuan malam Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) di kapal JS Osumi, yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (24/8).
Haymond menilai Super Garuda Shield sebagai langkah konkret Indonesia dalam menghimpun negara-negara mitra yang sepemikiran. Menurutnya, latihan ini bukan hanya simbol kerja sama, tetapi juga wadah untuk meningkatkan modernisasi militer dan memperkuat kapabilitas secara interaktif dalam skenario yang kompleks serta realistis.
“Dari tahun ke tahun, Super Garuda Shield menjadi semakin kompleks, semakin mampu, dan semakin mewakili komitmen bersama para mitra di kawasan,” tegasnya.
Amerika Serikat, lanjut Haymond, sangat menghargai kemitraan antarnegara peserta SGS 2025 dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap bebas dan terbuka. Ia menekankan bahwa latihan ini membangun rasa saling percaya antarbangsa yang memiliki cita-cita sama untuk perdamaian dan stabilitas.
“Begitu krisis terjadi, kita pun sudah tahu siapa yang dapat kita andalkan dan bagaimana kita bisa saling belajar untuk secara efektif melindungi keamanan rakyat dan wilayah kita,” jelas Haymond.
Latgabma Super Garuda Shield 2025 akan berlangsung pada 25 Agustus hingga 3 September 2025. Sebanyak 13 negara, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat, dipastikan ambil bagian dalam latihan ini. Selain itu, 11 negara lain akan hadir sebagai pengamat.
Total sekitar 6.000 personel militer akan terlibat dalam latihan gabungan yang digelar di beberapa titik strategis di Indonesia. Dengan skala tersebut, SGS 2025 dipandang sebagai momentum penting untuk memperkuat solidaritas sekaligus menjaga stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com