Aceh Tingkatkan Kesiapan Cegah Inflasi Selama Peringatan Maulid Nabi
- calendar_month Kam, 4 Sep 2025

Gubernur Aceh Muzakir Manaf, didampingi Sekretaris Daerah Aceh, M Nasir, memimpin High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Aceh yang diikuti pihak terkait, di Ruang Rapat Pendopo Gubernur, Selasa malam (2/9/2025). (ANTARA/HO/Humas Pemprov Aceh)
SEPUTARAN.COM, Banda Aceh – Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, menegaskan seluruh jajaran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Aceh harus bersiap menghadapi potensi inflasi selama peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Menurutnya, peringatan Maulid di Aceh berlangsung cukup panjang, bahkan bisa mencapai empat bulan.
“Kita akan memasuki Maulid, ini cenderung panjang di Aceh, hingga empat bulan ke depan. Pastikan ketersediaan daging untuk menghindari lonjakan, harga daging di Aceh tinggi (rata-rata Rp150 ribu per kilogram), ini harus kita antisipasi,” ujar Mualem saat memimpin high level meeting pengendalian inflasi di Banda Aceh, Rabu (3/9/2025).
Mualem menyebut stok pangan Aceh tergolong aman, bahkan provinsi ini dapat mengirim hingga empat ribu ton beras ke daerah lain. Meski begitu, ia meminta TPID dan dinas terkait tetap mempermudah aktivitas petani. Salah satunya melalui pendataan dan perbaikan waduk serta embung.
“Langkah ini perlu dilakukan untuk membantu sawah tadah hujan, agar para petani Aceh bisa bekerja lebih efektif dan produktif,” kata Mualem.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh, tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) pada Agustus 2025 tercatat 3,70 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 110,81. Sementara inflasi bulanan (month-to-month/mtm) mencapai 0,78 persen, dan inflasi year-to-date (ytd) sebesar 3,36 persen.
Sekretaris Daerah Aceh, M. Nasir, menyampaikan, TPID bersama dinas terkait akan membenahi rantai pasokan yang kerap menjadi penyebab inflasi, terutama menjelang Maulid. Pemerintah Aceh menyiapkan tambahan anggaran operasi pasar sebesar Rp2,5 miliar. Bank Aceh Syariah, Bank Indonesia, dan Bank Syariah Indonesia (BSI) juga akan berkoordinasi untuk mendukung program ini.
Selain itu, pemerintah akan membuka pasar murah dan pasar tani di Banda Aceh serta kabupaten/kota dengan inflasi tertinggi. “Kita juga akan melakukan intervensi khusus pada komoditas penyebab inflasi. Kepada petani, Pemerintah Aceh akan menyiapkan subsidi biaya angkut yang didukung BI dan Bank Aceh melalui dana CSR,” jelas Nasir.
Nasir menekankan pentingnya menjaga ketersediaan bahan pokok seperti beras, cabai merah, dan bawang merah selama empat bulan peringatan Maulid. Ia menambahkan, suplai daging, termasuk daging beku dari dalam maupun luar negeri, akan ditingkatkan. Langkah ini bertujuan menjaga stabilitas harga dan mencegah lonjakan inflasi di Aceh.
- Penulis: Tim Seputaran