Banjir Pakistan Renggut Hampir 900 Nyawa, Jutaan Warga Terpaksa Mengungsi
- calendar_month Jum, 5 Sep 2025

Tim penyelamat mencari korban hilang usai banjir bandang melanda Buner, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, Sabtu (16/8/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/stringer/bar/aa.
SEPUTARAN.COM, Moskow – Banjir yang melanda Pakistan sejak akhir Juni 2025 menimbulkan dampak serius. Menurut laporan Direktorat Jenderal Perlindungan Sipil dan Operasi Kemanusiaan Eropa (ECHO), bencana ini telah memengaruhi lebih dari 2,4 juta orang. Lebih dari satu juta warga terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari tempat aman.
Hujan monsun yang turun deras sejak 26 Juni menjadi pemicu utama. Wilayah Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Punjab termasuk yang terdampak paling parah. Bahkan, ECHO menyebut bahwa “Provinsi Punjab mengalami banjir terburuk dalam empat dekade terakhir akibat pelepasan air yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Sungai Sutlej, Chenab, dan Ravi.”
Hingga 3 September, data resmi mencatat 881 orang meninggal dunia akibat banjir ini. Selain itu, 1.176 orang mengalami luka-luka. Dalam 24 jam terakhir saja, hujan deras dan banjir merenggut 17 korban jiwa, melukai 29 orang, serta merusak lebih dari 9.200 rumah.
Pemerintah dan lembaga kemanusiaan tengah bekerja keras menyalurkan bantuan darurat. Namun, tantangan besar masih menghadang karena sebagian wilayah sulit dijangkau akibat akses jalan terputus.
Meski hujan mulai mereda di beberapa daerah, potensi banjir susulan masih tinggi. Tingginya debit air sungai dan infrastruktur yang rusak membuat risiko semakin besar. Otoritas setempat terus mengingatkan masyarakat agar waspada, terutama mereka yang tinggal di dekat bantaran sungai.
Bencana ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim semakin memperburuk intensitas hujan monsun di kawasan Asia Selatan. Upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana perlu diperkuat agar korban jiwa dan kerugian bisa ditekan di masa depan.
- Penulis: Tim Seputaran