BNN Simalungun Satukan Kekuatan Lewat Kotan, Mampukah Tekan Peringkat Narkoba Sumut?
- calendar_month 14 jam yang lalu

Kepala BNN Kabupaten Simalungun, AKBP Suhana Sinaga. ANTARA/HO
SEPUTARAN.COM, Simalungun – BNN Kabupaten Simalungun menggelar pertemuan bersama Pemerintah Kabupaten dan berbagai lembaga terkait di ruang Sekretaris Daerah Kantor Bupati Simalungun, Pematang Raya. Pertemuan ini fokus pada konsolidasi program Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan) yang menjadi langkah nyata melawan peredaran narkoba.
Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Pemkab Simalungun, unsur forum komunikasi pimpinan daerah, lembaga agama, organisasi kepemudaan, pihak imigrasi, hingga lembaga pemasyarakatan. Kehadiran lintas sektor ini menunjukkan komitmen bersama dalam menekan angka penyalahgunaan narkotika.
Kepala BNN Kabupaten Simalungun, AKBP Suhana Sinaga, menegaskan tujuan konsolidasi Kotan. “Konsolidasi kebijakan Kotan ini menyatukan persepsi sekaligus memperkuat komitmen antara BNN sebagai sektor utama dengan para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Ia menambahkan, konsolidasi dapat berjalan lebih kuat jika kebijakan Kotan masuk ke dalam regulasi pemerintah daerah. Langkah ini memungkinkan implementasi lebih terarah dan berkesinambungan di tingkat kabupaten.
Menurut Suhana, penguatan regulasi akan memperkokoh peran daerah dalam mengantisipasi, mengadaptasi, serta memitigasi ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Dengan sinergi lintas lembaga, daerah akan lebih tangguh menghadapi masalah narkotika yang kian kompleks.
Data Indonesia Drugs Report mencatat, prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2023 mencapai 1,73 persen atau sekitar 3,3 juta orang pada kelompok usia 10–59 tahun. Fakta ini menegaskan perlunya strategi terintegrasi di seluruh daerah.
Situasi semakin serius ketika Sumatera Utara menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan penyalahgunaan narkotika tertinggi di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menjadi alarm bagi seluruh pihak untuk memperkuat konsolidasi kebijakan Kotan agar Simalungun tidak menjadi bagian dari angka yang mengkhawatirkan tersebut.
- Penulis: Tim Seputaran