Bobby Nasution Ajak Semua Pihak Jaga Geopark Kaldera Toba, Warisan Dunia UNESCO
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025

Tim asesor UNESCO Geopark Kaldera Toba Prof Jose Brilha (kiri) dan Jeon Yongmun (kanan) mengabadikan keindahan Danau Toba pada hari pertama revalidasi Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara, Selasa (22/7/2025). ANTARA/Dokumentasi
SEPUTARAN.COM, Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution menegaskan pentingnya menjaga kawasan Geopark Kaldera Toba. Ia mengingatkan bahwa Geopark adalah warisan berharga dari Tuhan yang tidak bisa diciptakan kembali.
“Tugas kita sama-sama menjaga, itu adalah warisan dari Tuhan. Kita nggak bisa membuatnya, tapi kita bisa menjaganya,” ujar Bobby saat menanggapi status kartu hijau Geopark Kaldera Toba di Medan, Selasa.
Geopark Kaldera Toba kembali meraih status green card dari UNESCO Global Geopark. Pengakuan ini diberikan setelah adanya kerja sama intensif antara Pemprov Sumut, organisasi perangkat daerah, serta tujuh kabupaten di sekitar Danau Toba yang berkomitmen melaksanakan rekomendasi UNESCO.
Sebelumnya, Geopark Kaldera Toba sempat mendapat kartu kuning pada Rapat UNESCO Global Geopark di Maroko, 4–5 September 2023. Kartu tersebut menjadi peringatan karena pengelolaan belum memenuhi sejumlah kriteria. UNESCO meminta perbaikan sebelum revalidasi dua tahun berikutnya.
Proses revalidasi akhirnya dilakukan pada 21–25 Juli 2025. Dua asesor UNESCO, Jeon Yongmun dan Jose Brilha, meninjau langsung setiap geosite di kawasan Kaldera Toba. Hasilnya, kawasan ini berhasil meningkatkan standar pengelolaan hingga layak kembali menyandang kartu hijau.
Bobby mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat. Menurutnya, pencapaian ini lahir dari kolaborasi yang solid.
“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, para bupati, dan tim kerja yang sudah bersusah payah mempersiapkan serta memperbaiki catatan dari UNESCO,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan tersebut bukan akhir dari perjuangan. “Namun, tugas kita tidak berhenti sampai di situ. Saya mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama terus menjaga kawasan Danau Toba,” tambahnya.
Pengumuman resmi kartu hijau dilakukan pada Sidang Komite Eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania, Chile, 6 September 2025.
Dalam sidang yang berlangsung sejak 5 September, Indonesia berhasil mempertahankan tiga geopark sekaligus: Kaldera Toba, Ciletuh-Pelabuhan Ratu, dan Rinjani. Bobby menjelaskan bahwa penyerahan simbolis kartu hijau akan dilakukan di waktu yang berbeda.
Kartu hijau ini menandakan bahwa standar pengelolaan Kaldera Toba sudah sesuai dengan protokol UNESCO Global Geopark (UGGp). Status ini berlaku empat tahun, sebelum kembali dilakukan evaluasi oleh UNESCO.
Status kartu hijau bukan sekadar penghargaan, melainkan juga tanggung jawab. Dengan pengakuan UNESCO, Kaldera Toba memiliki kesempatan lebih besar untuk menarik wisatawan dunia. Namun, keberlanjutan kawasan hanya bisa terjaga jika semua pihak terlibat aktif dalam menjaga lingkungan, budaya, dan kelestarian alamnya.
- Penulis: Tim Seputaran