BPIP Desak Peru Usut Tuntas Penembakan Staf KBRI Lima
- calendar_month Kam, 4 Sep 2025

Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri Dr. Darmansjah Djumala. ANTARA/HO-BPIP
SEPUTARAN.COM, Pangkalpinang – Dewan Pakar BPIP Bidang Strategi Hubungan Luar Negeri, Darmansjah Djumala, meminta otoritas Peru segera mengusut tuntas penembakan staf KBRI Lima. Insiden itu terjadi pada Senin (1/9) malam dan menewaskan Zetro Leonardo Purba, diplomat Indonesia yang bertugas di Peru.
Menurut Djumala, penanganan kasus ini harus mengacu pada Konvensi Wina 1961 Pasal 3 yang menegaskan bahwa perwakilan diplomatik wajib melindungi kepentingan warga negaranya di negara akreditasi. Karena itu, KBRI Lima perlu mengawal proses investigasi hingga tuntas.
Djumala menegaskan Pasal 29 Konvensi Wina mengatur bahwa negara penerima harus memperlakukan diplomat negara sahabat dengan rasa hormat. Mereka juga wajib melindungi diplomat dari serangan fisik, ancaman kebebasan, maupun martabat.
“Penembakan ini jelas menunjukkan bahwa Peru gagal memberikan perlindungan terhadap diplomat Indonesia,” ujarnya. Oleh karena itu, ia menilai Pemerintah Indonesia melalui KBRI Lima harus mendesak Peru agar melakukan investigasi secara transparan.
Lebih jauh, Djumala mengingatkan bahwa fatsun diplomasi mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik antarnegara. Hubungan diplomatik dibangun untuk memperkuat persahabatan dan saling pengertian, sehingga kasus penembakan ini harus ditangani secara serius agar tidak merusak kepercayaan kedua belah pihak.
“Semangat membina hubungan baik mestinya tercermin dari langkah Peru dalam menyelesaikan masalah yang menimpa diplomat Indonesia,” tegasnya.
Zetro Leonardo Purba tewas setelah ditembak tiga kali oleh orang tak dikenal di Distrik Lince, Lima. Peristiwa terjadi ketika ia sedang bersepeda bersama istrinya dan hendak masuk ke apartemen di Areuipa Avenue.
Polisi Peru masih melakukan investigasi, namun belum mengumumkan motif penembakan. Pemerintah Indonesia melalui Menlu Sugiono telah menyampaikan duka cita mendalam sekaligus mendesak otoritas Peru agar mengusut kasus ini dengan tuntas.
- Penulis: Tim Seputaran