BUMN Genjot Daya Saing UMKM dengan Program Sarinah Pandu
- calendar_month Ming, 31 Agu 2025

Penyelenggaraan kegiatan Sarinah Pandu yang melibatkan UMKM binaan dari delapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/8/2025). (ANTARA/HO-Sarinah)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan komitmen dalam mendorong pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Melalui program “Sarinah Pandu – Asah, Asih, Asuh”, kementerian berupaya memperkuat kapasitas UMKM agar mampu naik kelas dan bersaing di pasar nasional maupun global.
Asisten Deputi Bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN, Eddy Eko Cahyono, menegaskan bahwa program ini menjadi langkah awal untuk memperkuat UMKM. “Kami menyadari bahwa kesempurnaan tidak langsung tercapai di awal. Perlu langkah-langkah berkelanjutan yang terus disempurnakan, agar manfaatnya optimal bagi UMKM,” ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (30/8/2025).
Program Sarinah Pandu yang berlangsung di Hotel Santika, Mataram, Lombok, diikuti 96 UMKM binaan dari delapan BUMN kolaborator. Inisiatif ini diinisiasi oleh PT Sarinah, anggota holding BUMN PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero), yang bertujuan memberikan pendampingan menyeluruh.
Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, menjelaskan bahwa program ini sejalan dengan transformasi Sarinah sebagai cultural experience center dan etalase utama produk lokal. Menurutnya, Sarinah bukan sekadar pusat perbelanjaan, tetapi rumah bagi produk lokal yang telah terkurasi dengan standar tinggi.
“Kami memiliki misi untuk terus memberdayakan pelaku usaha yang berakar pada budaya, terutama UMKM, sebagai pembawa identitas bangsa. Melalui Sarinah Pandu, kami ingin menciptakan UMKM yang tangguh, inovatif, dan berdaya saing global,” kata Raisha.
Selama program berlangsung, peserta mendapatkan materi pelatihan dari Maria Herijanti, profesional berpengalaman lebih dari 25 tahun di bidang manajemen komersial, distribusi, strategi pemasaran, dan pengembangan SDM.
Materi yang diberikan meliputi legalitas usaha seperti Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikasi halal, hingga registrasi BPOM. Selain itu, peserta juga diperkenalkan pada strategi digitalisasi untuk memperluas jangkauan pasar melalui platform online.
Tidak hanya itu, UMKM binaan juga dibekali keterampilan mengelola keuangan dan akuntansi, strategi pengembangan produk, inovasi, serta teknik pemasaran dan branding. Semua ini dirancang agar pelaku usaha semakin siap menghadapi persaingan yang kian ketat.
Program Sarinah Pandu menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi BUMN dalam mendukung UMKM agar lebih berdaya. Dengan kombinasi pelatihan, pendampingan, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan UMKM Indonesia dapat tumbuh menjadi pelaku usaha tangguh yang mampu bersaing di kancah internasional.
- Penulis: Tim Seputaran