China Tegaskan Siap Reunifikasi Damai dengan Taiwan
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025

Militer China pada Senin (14/10/2024) menyatakan bahwa mereka mengorganisasikan berbagai kekuatan untuk latihan gabungan di sekitar Selat Taiwan serta di wilayah utara, selatan dan timur pulau tersebut. /ANTARA/Anadolu/py (Anadolu)
SEPUTARAN.COM, Ankara – China kembali menegaskan sikapnya terhadap Taiwan. Pada Rabu, Juru Bicara Kantor Urusan Taiwan Dewan Negara, Zhu Fenglian, menyatakan bahwa Beijing “bersedia” membuka ruang luas untuk reunifikasi secara damai.
Menurut Zhu, mayoritas rakyat Taiwan diharapkan dapat bergabung dengan daratan dalam menolak otoritas Partai Progresif Demokratik (DPP) yang kini memimpin Taipei. “Kami berharap rakyat Taiwan dapat berdiri bersama daratan untuk menolak upaya separatis,” ujarnya, dikutip dari media resmi Global Times.
Meski membuka jalan damai, Beijing tetap menegaskan tidak akan mengesampingkan opsi militer. Zhu memperingatkan bahwa pemerintah China tidak akan pernah melepaskan penggunaan kekuatan dan akan mengambil semua langkah yang dianggap perlu demi menjaga kedaulatan nasional.
China masih menganggap Taiwan sebagai “provinsi yang memisahkan diri,” sedangkan Taipei bersikeras mempertahankan kemerdekaannya sejak 1949.
Dalam pernyataannya, Zhu juga menyinggung penolakan DPP terhadap peran Partai Komunis China dalam Perang Perlawanan melawan Jepang pada era Perang Dunia II. Ia menyebut penyangkalan tersebut sebagai “penghinaan berat terhadap semua pahlawan yang gugur dan pengkhianatan tanpa malu terhadap seluruh bangsa China.”
Selain isu sejarah, Beijing juga menyoroti kebijakan Taiwan yang berencana meningkatkan anggaran pertahanan tahun depan. Menurut Zhu, langkah itu justru membawa risiko besar. “Tindakan tersebut menyeret rakyat Taiwan ke dalam kereta perang pemisahan diri, yang menimbulkan ancaman terbesar terhadap keselamatan dan kepentingan mereka,” tegasnya.
China juga kembali menentang keras kerja sama militer antara Taiwan dan Amerika Serikat. Zhu menegaskan sikap tegas Beijing terkait partisipasi lebih dari 500 personel militer Taiwan dalam latihan Northern Strike yang digelar AS tahun ini.
“Kami dengan tegas menentang segala bentuk kontak militer antara AS dan wilayah Taiwan China,” katanya.
Dengan pernyataan terbaru ini, Beijing menegaskan posisi strategisnya: membuka peluang dialog damai, tetapi tetap menyiapkan opsi militer bila upaya reunifikasi menemui jalan buntu.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com