Danlanal Tanjungbalai Asahan Pimpin Patkor Malindo 169/25 di Selat Malaka
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025

Dansatgas Patkor Malindo 169/25 yang juga Komandan Lanal TBA, Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D (kanan) memberikan cendramata kepada Dansatgas Tentara Laut Diraja Malaysia yang terlibat dalam Patkor Malindo. (Antarasumut/HO-Pen Lanal TBA)
SEPUTARAN.COM, Tanjung Balai – Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan (Danlanal TBA), Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D, dipercaya memimpin Satuan Tugas Patroli Terkoordinasi Malaysia-Indonesia (Patkor Malindo) 169/25. Kegiatan ini berlangsung sejak 10 hingga 24 September 2025 di Selat Malaka, jalur strategis yang menjadi urat nadi perdagangan internasional.
Patkor Malindo 169/25 digelar untuk memperkuat sinergi antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) RI dan Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM). Selama 14 hari pelaksanaan, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Dansatgas Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D dan dilepas secara resmi oleh Danguskamla I, Kolonel Laut (P) Dedi Komarudin di Dermaga Kodaeral I Belawan.
Empat unsur utama terlibat dalam operasi ini, yaitu KRI Bubara-868 dan KRI Torani-860 dari TNI AL, serta KD Laksamana M.Amin-136 dan KD Mahamiru-11 dari TLDM. Patroli dibuka di Lumut Armada Barat TLDM dan ditandai dengan latihan bersama, mulai dari komunikasi, manuver laut, hingga simulasi pengendalian kerusakan kapal.
Selain menjaga keamanan perairan, Patkor Malindo juga menunjukkan sisi kemanusiaan. Pada 13 September 2025, KRI Bubara-868 mengevakuasi KM Sehla, kapal nelayan asal Deli Serdang dengan lima awak yang mengalami kerusakan mesin di Selat Malaka.
Sebelumnya, kapal itu pertama kali ditemukan oleh KD Mahamiru-11, lalu diserahkan ke KRI Bubara untuk mendapatkan dukungan logistik dan ditarik menuju Belawan. Seluruh awak berhasil diselamatkan dalam kondisi baik.
“Seluruh awak KM Sehla yang berhasil selamat menjadi bukti bahwa sinergi Indonesia–Malaysia tidak hanya menjaga stabilitas Selat Malaka dari ancaman pelanggaran hukum dan penyelundupan, tetapi juga melindungi keselamatan pelaut di jalur perdagangan internasional vital ini,” ujar Letkol Laut (P) Agung Dwi H.D.
Dengan semangat kerja sama dan interoperabilitas, Patkor Malindo 169/25 menegaskan bahwa pengamanan Selat Malaka tidak hanya fokus pada aspek militer, tetapi juga menyentuh kepentingan kemanusiaan serta keselamatan pelayaran.
- Penulis: Tim Seputaran