Djamari Chaniago Resmi Jadi Menko Polkam, Intip Perjalanan Karier Militer hingga Politiknya
- calendar_month Rab, 17 Sep 2025

Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago resmi menjabat sebagai Menko Polkam. (Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melantik Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada Rabu, 17 September 2025. Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, dengan pengambilan sumpah jabatan secara resmi.
Djamari menggantikan Budi Gunawan, yang terkena reshuffle pada 8 September 2025. Selama periode transisi, posisi Menko Polkam diisi secara ad interim oleh Sjafrie Sjamsoeddin.
Lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949, Djamari Chaniago meniti karier militernya setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1971.
Ia pernah menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi pada 1997-1998. Selanjutnya, Djamari menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 1998-1999.
Djamari juga mengemban tugas sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat selama satu tahun, tepatnya pada 1999-2000. Dinas terakhirnya sebelum pensiun adalah Kepala Staf Umum TNI AD dari 2000 hingga 2004.
Sebagai pemimpin pasukan elite TNI AD, Djamari ikut dalam berbagai operasi militer. Salah satunya adalah Operasi Seroja di Timor-Timur, yang menandai kiprahnya di medan tugas nasional.
Setelah pengalaman militernya, Djamari aktif di dunia politik. Ia menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat pada 1997-1998. Tahun berikutnya, ia masuk Fraksi ABRI di MPR.
Djamari juga menapaki dunia bisnis dengan menjabat Komisaris Utama PT Semen Padang pada 2015-2016. Saat ini, ia aktif dalam Partai Gerindra, mempersiapkan kiprah politiknya di tingkat nasional.
Pelantikan Djamari Chaniago diatur melalui Keputusan Presiden (Keppres) 96 P Tahun 2025 tentang pemberhentian dan pengangkatan menteri Kabinet Merah Putih 2024-2029.
Dalam prosesi pengambilan sumpah, Presiden Prabowo bertanya, “Bersediakah saudara-saudara untuk diambil sumpah menurut agama Islam?” Djamari menjawab dengan tegas dan mengulangi sumpah jabatan:
“Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara.”
Djamari menegaskan, “Saya, dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya, dengan penuh rasa tanggung jawab.”
Menteri dan Pejabat Lain yang Dilantik Bersamaan
Tidak hanya Djamari yang dilantik. Beberapa pejabat lain mengisi posisi strategis:
* Erick Thohir menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), menggantikan Dito Ariotedjo.
* Afriansyah Noor menjabat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker), menggantikan Immanuel Ebenezer.
* Farida Farichah diangkat sebagai Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop).
* Angga Raka Prabowo menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO).
* Rohmat Marzuki menjabat Wakil Menteri Kehutanan, sementara Komjen (Purn) Ahmad Dofiri menjadi Penasehat Khusus Presiden bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri.
* Muhammad Qodari memimpin sebagai Kepala Staf Kepresidenan.
* Sarah Sadiqa mengisi posisi Kepala LKPP, menggantikan Deputi Bidang Strategi dan Kebijakan.
* Badan Gizi Nasional (BGN) menerima Nanik Sudaryati Deyang dan Soni Sanjaya sebagai wakil baru.
Pelantikan ini menegaskan arah kabinet Presiden Prabowo untuk periode 2024-2029, memperkuat koordinasi politik dan keamanan negara.
- Penulis: Tim Seputaran