Geopark Kaldera Toba Raih Kartu Hijau UNESCO, Dorong Pengelolaan Lebih Optimal
- calendar_month Sen, 8 Sep 2025

General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark Azizul Kholis (kanan) menyampaikan kenang-kenangan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution kepada President of The Executive Board of The Global Geoparks Network Zouros Nikolaos di Kutralkura, La Araucania, Chile. ANTARA/HO-Diskominfo Sumut
SEPUTARAN.COM, Medan – Geopark (Taman Bumi) Kaldera Toba resmi menerima status green card keanggotaannya di jaringan UNESCO Global Geopark. “Status ini ditetapkan pada sidang komite eksekutif ke-11 Konferensi Global Geopark Network di Kutralkura, La Araucania, Chile, Sabtu (6/9),” ungkap General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark, Azizul Kholis, di Medan, Ahad.
Pihak pengelola menyatakan syukur atas pencapaian ini. Azizul menekankan, “Kartu hijau terhadap Geopark Kaldera Toba merupakan hasil kerja keras semua pihak.” Keberhasilan ini juga tidak lepas dari dorongan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang aktif memfasilitasi koordinasi tujuh kabupaten di kawasan Danau Toba: Simalungun, Samosir, Toba, Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Karo, dan Dairi.
Sidang Global Geopark Network (GGN) dan Konferensi Internasional GGN berlangsung pada 5–12 September 2025 di Kutralkura, La Araucania, salah satu UNESCO Global Geopark di Chile. “Kami berharap capaian ini menjadi batu loncatan untuk kolaborasi pengelolaan Kaldera Toba lebih baik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal,” tambah Azizul.
Selain gubernur, Azizul juga mengapresiasi kontribusi organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Sumut, pemerintah kabupaten kawasan Danau Toba, hingga pemerintah pusat yang mendukung rekomendasi UNESCO.
Sebelumnya, dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko pada 4–5 September 2023, Geopark Kaldera Toba mendapatkan kartu kuning. Status ini menjadi peringatan karena beberapa kriteria belum terpenuhi. UNESCO meminta Badan Pengelola Toba Caldera Global Geopark melakukan perbaikan sebelum revalidasi dua tahun kemudian.
“Selama konferensi internasional Global Geopark Network, para delegasi resmi dari berbagai negara berkumpul,” kata Azizul. Indonesia berhasil mempertahankan dua geopark lain, yakni Geopark Ciletuh-Pelabuhan Ratu di Jawa Barat dan Geopark Rinjani Lombok di Nusa Tenggara Barat.
Status green card menjadi penilaian tertinggi dalam keanggotaan Global Geopark Network. Geopark Kaldera Toba berhak menyandang status UNESCO Global Geopark hingga empat tahun ke depan. Kartu ini menandakan standar pengelolaan terpenuhi sesuai protokol UNESCO. Setiap anggota akan dievaluasi kembali setiap empat tahun untuk meninjau pengelolaannya.
“Keputusan tiga geopark Indonesia ini dibacakan oleh Setsuya Nakada, pimpinan sidang,” jelas Azizul. Pencapaian ini menegaskan komitmen Indonesia dalam pengelolaan Geopark yang berkelanjutan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat lokal.
- Penulis: Tim Seputaran