Guru Spanyol Duduki Pusat Budaya, Desak Pemerintah Hentikan Penjualan Senjata ke Israel
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025

Sebuah aksi pro-Palestina di ibukota Inggris, Rabu (11/9/2024) memprotes serangan Israel yang tanpa jeda dan meluluhlantakkan Gaza serta menyeru pemerintah negara tersebut agar berhenti menjual senjata kepada Israel. /ANTARA/Anadolu/PY
SEPUTARAN.COM, Brussels – Puluhan guru menggelar aksi duduk di pusat budaya Circulo de Bellas Artes, Madrid, pada Selasa (2/9). Mereka menuntut pemerintah Spanyol segera memberlakukan embargo senjata terhadap Israel. Aksi ini dipicu oleh serangan militer Israel di Jalur Gaza yang terus menelan korban jiwa.
Protes tersebut dipelopori oleh kolektif Greater Palestine: Education against Genocide. Awalnya dimulai sebagai rapat guru, kegiatan itu berkembang menjadi aksi duduk yang mengunci pintu gedung.
“Kami tidak akan pindah dari sini,” tegas Carlos Diez, guru sekolah menengah berusia 63 tahun yang ikut dalam aksi tersebut. Ia bersama sekitar 60 pendidik dan sejumlah tokoh budaya menegaskan bahwa pendidikan tidak bisa diam menghadapi genosida.
Mereka mendesak Kabinet Spanyol mengesahkan dekrit penghentian penjualan senjata ke Israel yang sudah lama diumumkan. Para guru juga mengajak komunitas pendidikan di seluruh negeri untuk ikut serta mendukung Palestina.
Gerakan ini berencana mendorong dewan pendidikan di berbagai kota agar mengeluarkan pernyataan resmi mendukung embargo senjata. Selain itu, mereka menuntut pemutusan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Israel.
Sebagai bentuk solidaritas, kelompok ini juga akan mengadakan aksi serupa di kota lain. Mereka bahkan menyiapkan pembacaan publik nama lebih dari 18.500 anak yang tewas akibat serangan di Gaza.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 63.600 warga Palestina tewas akibat serangan militer Israel di Jalur Gaza. Wilayah tersebut kini berada di ambang bencana kelaparan.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional.
- Penulis: Tim Seputaran