Indonesia Didorong Isi Kebutuhan Perawat di Jerman
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025

Ilustrasi - Seorang perawat menggunakan fasilitas alat kesehatan di sebuah rumah sakit. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/kye/aa.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Republik Indonesia untuk Jerman, Abdul Kadir Jailani, mendorong perawat Indonesia memanfaatkan peluang kerja di Jerman. Ia menekankan bahwa Jerman tengah menghadapi krisis tenaga perawat karena jumlah tenaga profesional yang ada tidak mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat.
Berbicara kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (27/8), Abdul menegaskan pentingnya strategi pemerintah untuk mengirim tenaga perawat Indonesia. “Oleh karenanya, strategi utama Pemerintah Indonesia adalah mendorong perawat Indonesia untuk memanfaatkan skema ini secara optimal,” ujarnya.
Pemerintah Jerman saat ini aktif merekrut perawat asing, termasuk dari Indonesia, untuk mengisi kekosongan di sektor kesehatan. Program perekrutan itu menghadirkan konsep Triple Win atau tiga manfaat sekaligus. Pertama, mengurangi tekanan pasar kerja di negara asal. Kedua, memberikan kesempatan kerja yang adil bagi perawat Indonesia di Jerman. Ketiga, membantu Jerman mengatasi kekurangan tenaga kesehatan.
“Program ini cukup menjanjikan,” kata Dubes Abdul yang baru dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (25/8) di Istana Negara.
Abdul menambahkan, agar peluang ini bisa dimanfaatkan lebih besar, pemerintah Indonesia perlu menyiapkan pelatihan khusus. Program pelatihan tersebut bertujuan meningkatkan kapasitas perawat sesuai kualifikasi internasional yang dibutuhkan di Jerman.
Kebutuhan ini muncul karena populasi Jerman terus menua. Data Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis) memperkirakan tenaga perawat nasional akan meningkat dari 1,62 juta pada 2019 menjadi 2,15 juta pada 2049. Artinya, ada kenaikan permintaan sebesar 33 persen yang sulit dipenuhi hanya dengan tenaga kerja lokal.
Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, usai bertemu Menlu Jerman Johann Wadephul pada 20 Agustus, menyampaikan bahwa Indonesia juga mendorong pengiriman pekerja migran di sektor hospitality. Dari pihak Jerman, Wadephul menegaskan dukungan dengan menyediakan program pelatihan bahasa secara ekstensif.
Dengan program ini, semakin banyak calon pekerja migran Indonesia di sektor kesehatan dan hospitality diharapkan bisa menembus pasar kerja Jerman.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com