Iran Tegaskan Tuduhan Antisemitisme dari Australia Tak Terbukti
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025

Arsip foto - Bendera Iran terlihat di markas besar PBB di New York, AS, Rabu (8/1/2020). (ANTARA/Xinhua/Li Muzi/am/aa.)
SEPUTARAN.COM, Tehran – Kementerian Luar Negeri Iran menyesalkan langkah Australia yang mengurangi hubungan diplomatik dengan Tehran. Pemerintah Iran menyebut keputusan tersebut tidak dapat dibenarkan serta bertentangan dengan tradisi panjang hubungan kedua negara.
Pernyataan itu muncul setelah Canberra memerintahkan Duta Besar Iran Ahmad Sadeghi dan tiga pejabat lainnya meninggalkan Australia. Langkah tersebut diikuti dengan penarikan diplomat Australia dari Tehran.
Australia menuduh para pejabat Iran terlibat dalam serangan antisemitisme di Sydney dan Melbourne dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Tehran menolak tuduhan itu.
“Merupakan kenyataan historis dan terdokumentasi bahwa antisemitisme pada dasarnya adalah fenomena Eropa Barat yang muncul dalam berbagai bentuk pada periode berbeda,” tegas Kemlu Iran, Selasa malam (26/8).
Iran menilai tuduhan tersebut hanya dalih untuk menekan hubungan diplomatik. Kementerian menambahkan bahwa isu antisemitisme telah disalahgunakan dalam beberapa tahun terakhir guna membungkam protes terhadap pendudukan Israel, apartheid, dan genosida terhadap rakyat Palestina.
Menurut pernyataan resmi, langkah Australia selaras dengan kebijakan Israel untuk mengalihkan perhatian publik dari krisis di Gaza. Iran juga menuding keputusan itu memperburuk ketegangan di Asia Barat.
“Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, meskipun tetap memiliki hak untuk mengambil tindakan balasan, mendesak pihak Australia untuk mempertimbangkan kembali keputusannya yang salah,” bunyi pernyataan tersebut.
Iran memperingatkan bahwa tanggung jawab atas konsekuensi dari keputusan ini berada di tangan pemerintah Australia. Kemlu Iran menekankan, dampak langsung bisa dirasakan komunitas Iran yang tinggal di Australia, terutama terkait akses pelayanan konsuler.
Dengan situasi diplomatik yang semakin tegang, hubungan Iran dan Australia diprediksi akan memasuki periode sulit. Tehran masih membuka peluang untuk dialog, namun menegaskan akan mempertahankan haknya bila Canberra tidak mengubah sikap.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com