Ketua DPR Tekankan Digitalisasi untuk Ciptakan Pendidikan Merata dan Modern
- calendar_month Kam, 28 Agu 2025

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/8/2025). ANTARA/Melalusa Susthira K.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani, menilai langkah pemerintah mendorong transformasi digital di sektor pendidikan sebagai upaya memperkuat sistem pendidikan nasional. Menurut Puan, program ini memungkinkan pembelajaran lebih merata dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Distribusi perangkat digital ke sekolah, seperti Interactive Flat Panel (IFP) dan smart TV, diyakini mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di berbagai daerah. “Program ini adalah bagian penting dari upaya memperkuat sistem pendidikan nasional agar lebih merata dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Akses digital dapat membuka ruang belajar yang lebih interaktif bagi siswa,” ujar Puan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Puan menekankan bahwa keberhasilan transformasi digital sangat tergantung pada kesiapan guru. Ia menegaskan, guru tetap menjadi faktor utama dalam pendidikan, dan kesejahteraan mereka tidak boleh diabaikan.
“Transformasi digital bisa berhasil jika dibarengi dengan transformasi kesejahteraan guru. Kalau kualitas hidup dan pelatihan mereka belum memadai, maka perangkat teknologi tidak akan berdampak optimal,” katanya.
Ia menambahkan, saat ini banyak guru menghadapi ketimpangan penghasilan, beban kerja tinggi, dan keterbatasan akses pelatihan teknologi. Puan mendorong kebijakan yang lebih menyeluruh untuk memperhatikan kesejahteraan guru di semua jenjang dan wilayah.
“Kesejahteraan guru juga perlu menjadi prioritas agar mereka bisa fokus menjalankan peran pentingnya dalam proses pembelajaran. Guru yang sejahtera akan lebih siap beradaptasi dengan perubahan, termasuk dalam penggunaan teknologi pendidikan,” jelasnya.
Selain menekankan kesejahteraan, Puan mendorong pelaksanaan transformasi digital yang mencakup pelatihan intensif dan berkelanjutan. Skema insentif dan tunjangan khusus bagi guru yang mengoperasikan perangkat digital juga dinilai penting.
“Kebijakan penghasilan layak bagi guru, termasuk guru honorer di daerah juga perlu diperhatikan. Pendidikan digital bukan sekadar soal perangkat. Ini juga soal kesiapan para pendidik yang menjalankan proses pembelajaran sehari-hari,” tambahnya.
Puan memastikan DPR RI akan terus mengawal kebijakan transformasi pendidikan agar pelaksanaannya tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga keberlanjutan dan dampaknya terhadap para pendidik di lapangan.
Dikutip dari laman Indonesia.go.id, pemerintah telah mulai menyalurkan program digitalisasi pembelajaran ke seluruh sekolah di Indonesia. Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Revitalisasi Satuan Pendidikan, SMA Unggul Garuda, dan Digitalisasi Pembelajaran.
Presiden Prabowo Subianto menekankan digitalisasi sekolah sebagai strategi meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas akses pendidikan berkualitas, dan menguatkan daya saing bangsa. Ia menargetkan seluruh sekolah di Indonesia memiliki IFP atau layar digital dalam setahun ke depan, sehingga anak-anak di berbagai daerah dapat mengakses materi yang sama tanpa terkendala jarak maupun keterbatasan tenaga pendidik.
Kemendikdasmen melalui Ditjen PAUD Dikdasmen memastikan penyaluran dilakukan secara bertahap. Hingga Agustus 2025, tahap pertama sedang berjalan untuk 288.865 sekolah sasaran. Selain IFP, sekolah juga menerima perangkat pendukung seperti laptop, media penyimpanan konten pembelajaran, serta paket konten edukasi digital yang sudah terpasang.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com