Kevin De Bruyne Ungkap Perasaan Aneh Saat Kembali ke Manchester City dengan Napoli
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025

Bintang tim nasional Belgia Kevin De Bruyne (kiri) menyematkan ban kapten kepada Eden Hazard saat ditarik keluar dalam lanjutan UEFA Nations League Divisi A Grup 3 melawan Wales di Stadion Kota Cardiff, Cardiff, Wales, Sabtu (11/6/2022) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Rebecca Naden)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Kevin De Bruyne mengaku pengalaman kembali ke Manchester City dengan seragam Napoli akan terasa “aneh”. Pernyataan ini ia sampaikan menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia Grup J melawan Kazakhstan di Brussels, Senin (8/9).
“Main melawan City di Manchester bersama Napoli akan terasa aneh. City adalah klub saya, dan itu tidak akan berubah,” ujar De Bruyne kepada Football Italia pada Sabtu. Kalimat aktif tersebut menegaskan ikatan emosionalnya dengan mantan klub.
Gelandang berusia 34 tahun ini meninggalkan Manchester City pada akhir musim lalu setelah kontraknya tidak diperpanjang. Kepergiannya menutup babak panjang di Liga Inggris, sebelum ia bergabung dengan Napoli. Klub baru ini akan bertandang ke Etihad Stadium untuk laga pembuka grup Liga Champions pada 18 September mendatang.
De Bruyne mengungkapkan pengalaman awalnya bermain di Serie A bersama Napoli di bawah asuhan pelatih Antonio Conte. “Saya baru bermain dua pertandingan di Serie A. Ini berbeda dibandingkan tahun-tahun di bawah Pep Guardiola,” kata dia.
Menurut De Bruyne, sepak bola di Italia lebih taktis dan tempo pertandingan lebih lambat dibandingkan Inggris. “Tapi tetap saja ini sepak bola,” tambahnya. Pernyataan ini menunjukkan sikap profesionalnya dalam menghadapi gaya permainan baru.
Selama di Manchester City, De Bruyne sudah terbiasa dengan berbagai sistem permainan. Kemampuan adaptasinya ini membuatnya cepat menyesuaikan diri dengan metode pelatihan Antonio Conte, meski berbeda dari pendekatan Pep Guardiola.
Dalam konferensi pers menjelang laga Kualifikasi Piala Dunia, De Bruyne lebih banyak menjawab pertanyaan mengenai karier klubnya ketimbang pertandingan Belgia menghadapi Kazakhstan. Ia menegaskan bahwa meski hatinya tetap untuk Manchester City, fokusnya kini adalah memberikan kontribusi terbaik untuk Napoli.
Kalimat aktif yang menonjol dalam pernyataannya, “City adalah klub saya, dan itu tidak akan berubah,” menjadi bukti ikatan emosional yang kuat. Pernyataan ini sekaligus menegaskan profesionalisme De Bruyne dalam menghadapi situasi yang penuh emosi.
Selain membahas klub, De Bruyne juga menyiapkan diri menghadapi laga kualifikasi Piala Dunia. Ia menekankan pentingnya konsentrasi tim dan strategi, meski media lebih tertarik pada kepindahannya ke Napoli.
Keputusan De Bruyne pindah ke Serie A menjadi sorotan, karena ia menghadapi mantan klub di Liga Champions. Pengalaman ini dianggapnya sebagai “aneh tetapi menarik” sekaligus tantangan baru yang menambah warna perjalanan kariernya.
- Penulis: Tim Seputaran