Maduro Tegaskan Pasukan AS Tak Bisa Masuk Venezuela
- calendar_month Jum, 29 Agu 2025

Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyatakan dukungan penuh untuk Palestina dalam pertemuan puncak ke-24 Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika-Pakta Perdagangan Rakyat (ALBA-TCP) yang digelar pada Minggu (15/12/2024) di Venezuela. /ANTARA/Anadolu/py
SEPUTARAN.COM, Bogota/Istanbul – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menegaskan bahwa negaranya tidak bisa ditembus oleh pasukan asing, di tengah ketegangan yang meningkat dengan Amerika Serikat. Pernyataan itu disampaikannya pada Kamis saat mengikuti upacara militer di Caracas.
“Mereka tidak bisa memasuki Venezuela,” ujar Maduro, seraya menekankan bahwa tekanan yang terus berlanjut justru memperkuat pemerintahannya. Ia menggambarkan tindakan Amerika Serikat baru-baru ini sebagai pengepungan dan pelecehan yang melanggar Piagam PBB.
Maduro menyatakan bahwa tekanan tersebut justru menjadi bumerang bagi pihak yang menekan Venezuela. “Hari ini, setelah 20 hari pengepungan tanpa henti, kami lebih kuat dari kemarin. Kami memiliki lebih banyak dukungan nasional dan internasional,” katanya.
Selain itu, Maduro mengapresiasi Presiden Kolombia, Gustavo Petro, atas perintah pengerahan 25.000 tentara ke wilayah Catatumbo. Menurut Maduro, langkah tersebut mencerminkan upaya kedua negara untuk bersatu demi perdamaian dan perlindungan wilayah masing-masing.
Didampingi Menteri Pertahanan Vladimir Padrino Lopez dan para komandan senior, Maduro menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kedaulatan Venezuela. Ia menegaskan, tidak ada “kekaisaran” yang bisa menyentuh “tanah suci” negaranya maupun tanah-tanah Amerika Selatan.
Langkah ini muncul menyusul perintah eksekutif Presiden Donald Trump yang mengizinkan operasi militer ekstensif terhadap kartel narkoba Amerika Latin. Amerika Serikat disebut akan mengerahkan satuan tugas angkatan laut ke Karibia, termasuk sebuah kapal selam dan tujuh kapal perang, serta mengirimkan 4.000 marinir ke wilayah tersebut, menurut pejabat militer kepada CNN.
Para pengamat menilai bahwa pengerahan militer AS ke Karibia berpotensi memperkeruh hubungan kedua negara. Namun, Maduro tetap yakin bahwa tindakan Amerika Serikat tidak akan melemahkan Venezuela, justru sebaliknya meningkatkan solidaritas nasional dan dukungan internasional.
- Penulis: Tim Seputaran