Menaker Tekankan Industri Sawit Maju Harus Sejalan dengan Kesejahteraan Pekerja
- calendar_month Sel, 9 Sep 2025

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat menjadi Keynote Speaker pada acara The 3rd IPOWU (International Palm Oil Workers United) International Meeting bertema “Kerja Layak di Perkebunan Kelapa Sawit: Perspektif Global. Kebijakan Rantai Pasok, Kesetaraan Gender, dan Dampak Agrokimia” di Jakarta, Senin (8/9/2025). (ANTARA/HO-Kemnaker RI)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menegaskan bahwa industri kelapa sawit memiliki peran vital bagi perekonomian Indonesia. “Industri kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Karena itu, penting untuk terus menjaga keseimbangan antara keberlanjutan industri dan kesejahteraan pekerja,” ujar Yassierli dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Ia menilai, kontribusi sawit tidak hanya menyumbang devisa negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pembangunan di pedesaan. Posisi strategis ini membuat keberlanjutan industri sawit harus berjalan seiring dengan peningkatan kualitas hidup para pekerja.
Data Kementerian Pertanian menunjukkan peningkatan signifikan tenaga kerja yang terserap di sektor sawit. Pada 2015, jumlahnya sekitar 12,5 juta orang. Angka tersebut naik menjadi 16,5 juta orang pada 2024.
Dari total itu, 9,7 juta orang bekerja langsung di perkebunan kelapa sawit. Rinciannya, 5,2 juta pekerja berasal dari perkebunan rakyat, sedangkan 4,5 juta lainnya adalah karyawan perusahaan milik negara maupun swasta.
Selain itu, sekitar 8 juta orang tercatat sebagai tenaga kerja tidak langsung. Mereka bergerak di bidang pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS), Minyak Sawit Mentah (CPO), pemasok pupuk, penyedia alat perkebunan, hingga kebutuhan kantor. Jumlah tersebut menunjukkan besarnya efek berganda industri sawit terhadap perekonomian Indonesia.
Yassierli menambahkan, dialog sosial yang harmonis menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan industri sawit. Ia percaya, komunikasi yang sehat antara pengusaha dan pekerja mampu menciptakan lingkungan kerja yang adil dan berkelanjutan.
“Kemnaker selalu mendukung upaya-upaya memperkuat hubungan bipartit di dunia kerja. Dialog sosial yang baik adalah fondasi utama untuk menciptakan dunia kerja yang lebih adil, berkelanjutan, dan produktif,” tegasnya.
Dengan pendekatan tersebut, pemerintah berharap industri sawit terus berkembang secara sehat tanpa mengabaikan kesejahteraan para pekerjanya. Keberlanjutan dan kesejahteraan menjadi dua sisi yang tidak bisa dipisahkan demi masa depan industri sawit Indonesia.
- Penulis: Tim Seputaran