Menlu Inggris David Lammy Gencar Lobi Negara Teluk Demi Perdamaian Gaza
- calendar_month Sab, 6 Sep 2025

Seorang anak Palestina mendapat makanan gratis dari dapur amal di Kota Gaza pada 24 Juli 2025. /ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad
SEPUTARAN.COM, Istanbul – Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, memulai kunjungan tiga hari ke kawasan Teluk. Tujuan utama lawatan ini adalah membangun kesepakatan dengan para mitra kawasan mengenai kerangka kerja jangka panjang bagi perdamaian di Jalur Gaza.
Menurut keterangan resmi Kementerian Luar Negeri Inggris, Lammy akan bertemu dengan para pejabat di Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi. Agenda pembahasan mencakup upaya mengubah gencatan senjata menjadi perdamaian permanen. Fokus pembicaraan diarahkan pada pemantauan gencatan senjata, pelucutan senjata Hamas, serta pengaturan tata kelola baru di Gaza.
Lammy menegaskan bahwa kondisi Gaza semakin memburuk setiap hari. Ia menyoroti kelaparan yang mengancam jutaan warga, sementara para sandera masih ditahan secara brutal. Bagi Inggris, mengakhiri perang tidak cukup hanya dengan gencatan senjata. Diperlukan juga pembebasan sandera tanpa syarat, peningkatan distribusi bantuan, serta dorongan menuju solusi dua negara.
Sebagai bentuk komitmen, Inggris menambahkan bantuan senilai 15 juta poundsterling atau sekitar Rp312 miliar untuk perawatan dan bantuan medis. Total kontribusi kemanusiaan Inggris bagi Palestina tahun ini mencapai 75 juta poundsterling atau sekitar Rp1,6 triliun. Dana tersebut disalurkan melalui badan-badan PBB yang membantu perempuan, anak-anak, serta rumah sakit lapangan UK Med.
Dalam kunjungan ini, Lammy juga berencana mengapresiasi dukungan mitra Teluk. Uni Emirat Arab telah menyalurkan bantuan kemanusiaan, Qatar berperan sebagai mediator gencatan senjata, dan Arab Saudi memperkuat kerja sama keamanan dengan Inggris, AS, serta negara-negara Eropa.
Di sisi lain, Lammy menyatakan bahwa Inggris siap berkoordinasi dengan komunitas internasional untuk mengakui status negara Palestina. Langkah ini dianggap penting demi menjaga peluang solusi dua negara. Ia juga menegaskan bahwa pembatasan bantuan oleh Israel tidak dapat dibenarkan, sehingga diperlukan tekanan internasional lebih kuat agar bantuan masuk ke Gaza.
Selain isu perdamaian, perundingan juga akan membahas peningkatan kerja sama ekonomi. Nilai perdagangan bilateral Inggris dengan negara-negara Teluk telah mencapai 57 miliar poundsterling atau sekitar Rp1,2 kuadriliun. Angka ini menunjukkan besarnya potensi kemitraan strategis di luar isu konflik Gaza.
Situasi Gaza semakin kritis. Pada Jumat, genosida yang berlangsung telah memasuki hari ke-700. Serangan Israel menewaskan lebih dari 64.200 warga Palestina. Wilayah itu kini menghadapi kehancuran dan ancaman kelaparan massal. Dalam konteks inilah, kunjungan Lammy diharapkan dapat membuka jalan menuju perdamaian yang nyata, bukan sekadar gencatan senjata sementara.
- Penulis: Tim Seputaran