Minggu Pagi Jakarta Masuk Lima Besar Kota dengan Udara Terburuk Dunia
- calendar_month Ming, 24 Agu 2025

Arsip foto - Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Kamis (6/3/2025). ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh/sgd/Spt/pri.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – menghadapi kondisi kualitas udara yang mengkhawatirkan pada Minggu pagi. Menurut situs pemantau kualitas udara IQAir, pada pukul 07.45 WIB, kualitas udara di ibu kota masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif dengan angka 157. Nilai tersebut mengacu pada konsentrasi PM2,5 sebesar 64 mikrogram per meter kubik.
PM2,5 merupakan partikel halus berukuran kurang dari 2,5 mikrometer yang dapat menembus saluran pernapasan dan berdampak pada kesehatan. Konsentrasi ini setara 12,8 kali nilai panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
IQAir merekomendasikan agar kelompok sensitif membatasi aktivitas di luar ruangan dan menggunakan masker. Bahkan masyarakat umum disarankan mengenakan masker saat beraktivitas di luar untuk mengurangi risiko paparan polusi. “Kondisi udara saat ini sangat berisiko bagi anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan,” ujar pihak IQAir.
Laporan IQAir menempatkan Jakarta di posisi kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Posisi pertama ditempati Kota Kinshasa, Kongo, dengan angka 174, disusul Batam (Indonesia) 164, Dubai (Uni Emirat Arab) 159, dan Addis Ababa, Ethiopia, 157, sama dengan Jakarta.
Kondisi ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta semakin memprihatinkan dibandingkan beberapa kota besar dunia. Data ini menjadi peringatan bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan udara dan mengurangi sumber polusi.
Sementara itu, data dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta, udara.jakarta.go.id, menunjukkan hasil berbeda. Rerata kualitas udara dari 111 titik stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) pada Minggu pagi berada pada kategori baik hingga sedang, dengan angka antara 16 hingga 86.
Perbedaan data ini menunjukkan bahwa kualitas udara di Jakarta dapat bervariasi antarwilayah. Masyarakat tetap dianjurkan untuk memantau kondisi udara secara berkala sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com