Pemkab Madina Perkuat Komitmen Eliminasi TBC 2030 Lewat Rakor Strategis
- calendar_month Kam, 11 Sep 2025

Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution menandatangani komitmen penanggulangan TBC, Rabu, 10/9. (ANTARA/HO-Diskominfo Madina)
SEPUTARAN.COM, Madina – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) percepatan penanggulangan Tuberculosis (TBC) di aula kantor bupati, Rabu (10/9). “Rakor ini penting untuk memperkuat langkah strategis kita dalam mengatasi TBC,” kata Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution, saat membuka acara.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Atika Azmi Utammi, Pj Sekda Sahnan Pasaribu, staf ahli, para kepala OPD, dan camat. Dalam rakor, Bupati menegaskan bahwa Pemkab Madina telah memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD) TBC 2022-2027. RAD ini disusun berdasarkan RPJMD Madina 2021-2026 dan menjadi pedoman strategis di bidang kesehatan.
Saipullah menambahkan, pelaksanaan RAD melibatkan seluruh stakeholder, jajaran Pemkab, dukungan lintas sektor, serta peran dunia usaha. “Dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, kita sepakat melaksanakan langkah-langkah strategis di Madina,” ujarnya.
Bupati menjelaskan, meski telah memiliki roadmap, evaluasi RAD tetap dibutuhkan untuk meningkatkan temuan kasus dan mencapai target eliminasi TBC pada 2030. “Kasus TBC di Indonesia menempati peringkat kedua dunia. Sumatera Utara termasuk delapan provinsi dengan beban penyakit tertinggi, dan Madina berada di urutan tujuh,” ungkapnya.
Data terbaru menunjukkan progres positif. Dari target 14.668 orang yang harus diskrining, 7.771 orang telah diperiksa atau sekitar 53%. Sedangkan untuk target kasus TBC 2.720 orang, sudah ditemukan 1.172 kasus, setara 43% dari target. Namun, masih banyak masyarakat enggan memeriksakan diri karena stigma negatif terhadap TBC.
Bupati menyoroti penyebab tingginya kasus TBC, antara lain kurangnya pengetahuan, takut diisolasi, dan kepercayaan pada pengobatan tradisional. “Saat ini ada 36 pasien terdiagnosa namun belum memulai pengobatan, serta 38 pasien TBC SO yang putus berobat,” jelasnya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran aktif masyarakat. “Komitmen ini tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan lintas sektor dan keterlibatan masyarakat,” tegas Saipullah.
Kepala Dinas Kesehatan Madina, dr Faisal Situmorang, menyampaikan bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian serius. “Pemkab melalui tim percepatan penanggulangan TBC telah menyusun RAD Tahun 2022-2027 sebagai pedoman percepatan eliminasi,” kata dr Faisal.
Ia menambahkan bahwa program penanggulangan TBC juga mendapat perhatian penuh dari Presiden Indonesia. Dengan sinergi seluruh pihak, diharapkan target eliminasi TBC di Madina pada 2030 dapat tercapai dengan baik.
- Penulis: Tim Seputaran