Pemkab Nias Barat Gerak Cepat Tuntaskan Lahan Jembatan Sungai Oyo untuk 97 Ribu Warga
- calendar_month Kam, 21 Agu 2025

Pemerintah Kabupaten Nias Barat bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan tim appraisal menggelar pertemuan di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kamis (21/8/2025). (SEPUTARAN/IST)
SEPUTARAN.COM, Nias Barat – Pemerintah Kabupaten Nias Barat bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan tim appraisal menggelar pertemuan di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe, Kamis (21/8/2025). Pertemuan itu membahas pembebasan lahan yang terdampak pembangunan Jembatan Sungai Oyo.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Nias Barat, Eliakim Gulo, menegaskan bahwa proyek ini mendapat perhatian khusus dari Bupati Nias Barat. Ia menyebutkan bahwa Bupati sudah lebih dulu berkoordinasi dengan berbagai pihak agar penyelesaian lahan segera rampung.
“Kemarin sudah kami laporkan kepada bapak Bupati, dan beliau langsung meminta untuk menurunkan tim appraisal. Pihak BPN dan penyedia pekerjaan juga sangat berperan, khususnya terkait tanah yang menjadi lokasi pembangunan jembatan,” kata Eliakim Gulo.
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat, Ernawati Gulo, S.Pd., M.M., menjelaskan bahwa pertemuan ini menjadi ruang mediasi antara pemerintah, pemilik lahan, dan pihak penyedia pekerjaan. Ia menekankan bahwa langkah tersebut selaras dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2023 tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
“Selama ini Bupati sudah melakukan pendekatan dengan pemilik lahan. Kita juga sudah berkomitmen kepada Gubernur Sumatera Utara bahwa tidak akan ada kendala di lapangan selama pembangunan Jembatan Sungai Oyo berlangsung,” jelas Ernawati.
Ernawati menambahkan bahwa Jembatan Sungai Oyo memegang peran vital sebagai akses utama bagi lebih dari 97 ribu penduduk Nias Barat. Ia mengingatkan bahwa sejak jembatan tersebut runtuh tiga bulan lalu, warga harus menempuh jalur memutar melalui Nias Utara dan Nias Selatan, terutama saat banjir datang.
“Sejak jembatan ini runtuh tiga bulan lalu, masyarakat terpaksa memutar jauh melalui Nias Utara dan Nias Selatan, terutama saat banjir,” ujarnya.
Menurutnya, pertemuan itu diharapkan menghasilkan kesepakatan terbaik agar pembangunan bisa segera berjalan tanpa hambatan. “Pertemuan ini juga akan menjadi bahan laporan kepada bapak Bupati, khususnya terkait tata ruang dan pembebasan lahan untuk pembangunan Jembatan Sungai Oyo,” pungkasnya.
Pertemuan tersebut turut dihadiri perwakilan BPN Nias, tim appraisal, penyedia jasa pelaksana, asisten Setda Nias Barat, OPD terkait, perwakilan camat Mandrehe, pj. Kades Desa Tuwuna, pejabat administrator, serta masyarakat pemilik lahan terdampak.
- Penulis: Tim Seputaran