Pemkot Jakarta Timur Dorong Siswa SD Gemar Makan Ikan untuk Cegah Stunting
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025

Pemerintah Kota Jakarta Timur menggelar kampanye gemar makan ikan (Gemarikan) di SDN 13 Lubang Buaya, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur terus mengajak siswa sekolah dasar (SD) membiasakan diri mengonsumsi ikan sejak dini. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya mencegah stunting sekaligus mencetak generasi sehat dan cerdas.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Jakarta Timur, Fauzi, menegaskan pentingnya kebiasaan makan ikan di lingkungan keluarga. “Kita anggap bahwa makan ikan akan mencegah stunting. Oleh karena itu kami mengajak siswa dan orang tua untuk membiasakan diri mengonsumsi ikan setiap hari,” ujarnya di Jakarta Timur, Rabu (27/8).
Menurut Fauzi, kebiasaan makan ikan bisa dimulai dari sarapan sebelum berangkat sekolah. Ia juga menekankan peran orang tua dalam memastikan asupan gizi anak.
“Harapan kita pastinya orang tua di rumah mulai saat ini memperhatikan asupan gizi anak, memastikan gizinya baik dan seimbang,” kata Fauzi menambahkan.
Pemkot Jakarta Timur melalui Suku Dinas (Sudin) Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) secara aktif menggencarkan Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan). Kampanye tersebut sudah berlangsung di SDN 13 Lubang Buaya, Selasa (26/8), melibatkan komite sekolah, kepala sekolah, guru, hingga orang tua siswa.
Kepala Sudin KPKP Jakarta Timur, Taufik Yulianto, menjelaskan kegiatan Gemarikan di sekolah berlangsung meriah. Sebanyak 500 siswa mengikuti edukasi gizi sekaligus menikmati olahan ikan bersama-sama.
“Kegiatan diisi dengan materi pentingnya makan ikan dan pangan olahan ikan, lalu diakhiri dengan makan bersama di halaman sekolah,” terang Taufik.
Ia menyebut ikan kaya protein dan sangat bermanfaat bagi pertumbuhan anak. Program Gemarikan, lanjutnya, ditargetkan dapat mendorong konsumsi ikan di Jakarta Timur hingga 48,91 kilogram per orang pada 2025. Pada tahun sebelumnya, angka konsumsi ikan di wilayah ini sudah mencapai 48,19 kilogram per orang, melampaui target 47 kilogram.
Upaya meningkatkan konsumsi ikan ini tidak lepas dari tantangan stunting di wilayah Jakarta Timur. Data Februari 2025 mencatat terdapat 812 kasus stunting. Dari jumlah itu, 268 anak masuk kategori sangat pendek, sedangkan 544 anak berstatus pendek.
Tiga kecamatan dengan jumlah kasus stunting tertinggi adalah Cakung (147 anak), Kramat Jati (102 anak), dan Matraman (100 anak). Kasus serupa juga tercatat di Cipayung (95 anak), Ciracas (82 anak), Duren Sawit dan Jatinegara (masing-masing 69 anak), Pulogadung (57 anak), Pasar Rebo (53 anak), serta Makasar (38 anak).
Taufik berharap kampanye Gemarikan mampu menekan angka tersebut. “Konsumsi ikan yang cukup bisa menjadi solusi nyata untuk kesehatan dan kecerdasan anak-anak di Jakarta Timur,” tegasnya.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com