Pemprov Kepri Genjot Penerbangan Internasional Reguler di Bandara RHF Tanjungpinang
- calendar_month Sen, 8 Sep 2025

Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri). ANTARA/Ogen
SEPUTARAN.COM, Tanjungpinang, Kepri – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengambil langkah strategis untuk menghadirkan penerbangan internasional reguler di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang. Langkah ini menyusul keluarnya SK Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025, yang menetapkan Bandara RHF kembali berstatus internasional setelah dibekukan sejak 2023.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan, “Kami mendorong maskapai penerbangan reguler di Bandara RHF, karena sebelumnya hanya ada penerbangan carter dari China.” Penerbangan reguler internasional, menurutnya, akan mendorong investasi dan memperkuat sektor pariwisata, khususnya di Tanjungpinang sebagai ibu kota provinsi.
Sebelumnya, status internasional bandara tidak banyak berdampak pada ekonomi lokal karena wisatawan mancanegara Tiongkok hanya transit menuju Kabupaten Bintan. Ansar menambahkan, “Kalau sudah ada penerbangan reguler, pasti banyak juga wisman bisa masuk ke Tanjungpinang sehingga ekonomi pun berputar.”
Kembalinya status internasional ini menjadi momentum penting bagi Pemprov Kepri. Pemerintah daerah menyiapkan operasional penerbangan internasional secara menyeluruh. Dengan fasilitas bandara yang lengkap, wisatawan bisa langsung mendarat di Tanjungpinang dan Bintan tanpa perlu transit di Batam atau Singapura.
Pemprov Kepri juga tengah mengupayakan kebijakan pembebasan visa untuk tiga negara prioritas: Tiongkok, Korea, dan India. Ansar menekankan peluang besar dari Tiongkok karena hubungan komunikasi antara Pemprov Kepri dan pemerintah China berjalan sangat baik. “Kalau mereka bebas visa ke kita, seharusnya kita juga beri kebijakan serupa,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah terus membenahi fasilitas pariwisata, memperkuat promosi, dan menggelar acara internasional. Langkah ini bertujuan menjadikan Tanjungpinang dan Bintan sebagai destinasi unggulan, menyusul kesuksesan Batam. Ansar menegaskan, “Batam sudah autopilot, sekarang Tanjungpinang dan Bintan harus kita kemas agar menjadi destinasi unggulan.”
General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara RHF Tanjungpinang, Agung Brahmantyo, menyebutkan kapasitas terminal mencapai satu juta penumpang per tahun, namun pada 2024 baru terisi 264 ribu penumpang. Agung menambahkan, “Kami siap mengaktifkan kembali fasilitas internasional, termasuk konter imigrasi, bea cukai dan karantina. Sertifikat bandar udara akan disesuaikan dari domestik menjadi internasional.”
Dengan kesiapan ini, Tanjungpinang berpotensi menyambut wisatawan mancanegara lebih luas, mendorong ekonomi lokal, dan memperkuat posisi Kepri sebagai tujuan pariwisata internasional.
- Penulis: Tim Seputaran