Pengabdian USU Buka Jalan Baru bagi Pemulihan Narkoba di Medan Lewat Edukasi & Psikososial
- calendar_month 4 jam yang lalu

Pengabdian masyarakat USU perkuat rumah rehabilitasi narkoba Medan lewat edukasi dan pendampingan psikososial (ANTARA/HO-)
SEPUTARAN.COM, Medan – Kota Medan menghadapi persoalan serius akibat penyalahgunaan narkoba. Fenomena ini tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga mengganggu tatanan sosial, menurunkan produktivitas generasi muda, dan membebani keluarga.
Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat bahwa Sumatera Utara termasuk provinsi dengan angka penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi. Kondisi ini menegaskan perlunya langkah kolaboratif dan berkelanjutan dalam rehabilitasi serta reintegrasi sosial mantan pengguna.
Menjawab tantangan tersebut, Universitas Sumatera Utara (USU) melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat mengadakan program pengabdian masyarakat pada 4 Juli 2025. Tema kegiatan ini menekankan peningkatan akses dan pemanfaatan rumah rehabilitasi narkoba.
Program ini menyajikan edukasi kesehatan, pendampingan psikososial, dan penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan yang bergerak di bidang pemulihan adiksi. Tim pengabdian diketuai oleh Dr. Drs. Zulfendri, M.Kes, dengan anggota Dr. dr. Vita Camellia, M.Ked(KJ), Sp.KJ, serta Rahmi Amelia Lubis, S.K.M., M.K.M.
Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Tim Pengabdian dan perwakilan LRPPN, kemudian dilanjutkan sesi materi pertama oleh Dr. dr. Vita Camellia, M.Ked(KJ), Sp.KJ. Ia memaparkan dampak narkoba pada otak dan kesehatan mental. Penjelasan ini membuka wawasan peserta mengenai bagaimana narkoba merusak fungsi otak, memengaruhi emosi, dan menimbulkan gangguan kejiwaan.
Selanjutnya, Eka Prahadian Abdurahman, S.I.Kom., M.K.M., menyampaikan materi mengenai relapse prevention atau pencegahan kekambuhan. Ia menekankan strategi pengendalian diri, penciptaan lingkungan suportif, dan teknik menghadapi pemicu risiko penggunaan narkoba kembali. Peserta terlihat antusias menanggapi contoh strategi nyata yang diberikan.
Sesi terakhir menghadirkan M. Taufik, Sekretaris Umum LRPPN dan praktisi hipnoterapi. Ia mendemonstrasikan praktik hipnoterapi sebagai pendekatan psikososial pendukung rehabilitasi. Residen rumah rehabilitasi, keluarga, dan komunitas yang hadir mendapat pengalaman langsung mengenai terapi ini. Hipnoterapi membantu mengelola stres, menumbuhkan motivasi, dan memperkuat sugesti positif untuk menjauhi narkoba.
Seorang peserta mengaku, “Saya baru menyadari pemulihan narkoba tidak hanya soal obat medis, tetapi juga melibatkan pendekatan psikologis dan sosial.”
Kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Coass dan PPDS Kesehatan Jiwa dari Fakultas Kedokteran USU. Kehadiran mereka memperkuat proses edukasi dan pendampingan. “Kami senang bisa ikut langsung. Pengalaman ini membuka wawasan tentang pentingnya empati dalam penanganan pasien dengan masalah narkoba,” ujar salah satu co-ass.
Dr. Zulfendri menekankan, “Rehabilitasi narkoba bukan hanya upaya medis, tetapi proses sosial yang membutuhkan dukungan banyak pihak. Melalui edukasi dan pendampingan, kami berharap residen dapat lebih percaya diri menjalani pemulihan.”
Kolaborasi akademisi, praktisi, dan masyarakat sangat penting agar rehabilitasi lebih efektif dan berkelanjutan. Antusiasme peserta dan dukungan pemangku kepentingan menunjukkan manfaat nyata kegiatan ini. Selain meningkatkan pemahaman tentang bahaya narkoba, program ini juga memperkuat peran rumah rehabilitasi sebagai ruang aman bagi mantan pengguna untuk kembali menata hidup.
Ke depan, USU berkomitmen mengembangkan program pengabdian masyarakat yang relevan dengan kebutuhan lapangan, sekaligus memperkuat kontribusi akademisi dalam menjawab persoalan kesehatan sosial di Kota Medan.
- Penulis: Tim Seputaran