Polda Jabar Kembalikan 23 Demonstran ke Orang Tua Usai Kericuhan di Bandung
- calendar_month Sen, 1 Sep 2025

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan saat memberikan keterangan di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (31/8/2025). ANTARA/Rubby Jovan.
SEPUTARAN.COM, Bandung – Kepolisian Daerah Jawa Barat memulangkan 23 orang demonstran yang terlibat aksi unjuk rasa berujung kericuhan di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, kepada orang tua atau keluarganya. Langkah ini dilakukan setelah polisi melakukan pengamanan terhadap total 147 orang yang diamankan.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyebutkan dari 23 orang yang dipulangkan, 18 orang merupakan dewasa dan lima orang anak-anak. “Pelepasan ini sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Selama diamankan, mereka mendapat perawatan kesehatan, makanan, dan pembinaan agar tidak kembali terlibat aksi unjuk rasa,” kata Hendra di Bandung, Minggu.
Hendra menjelaskan, aksi unjuk rasa yang terjadi pada 29–31 Agustus 2025 tidak berjalan seperti orasi biasa. Demonstran justru langsung melakukan pelemparan batu, kayu, hingga molotov ke arah petugas. “Ribuan molotov dari botol miras dan benda besi lainnya mereka lemparkan ke petugas. Banyak fasilitas umum serta kendaraan roda dua yang terparkir pun dibakar,” ujarnya.
Kerusuhan ini juga berdampak pada fasilitas publik. Pos polisi, kamera CCTV, dan sejumlah traffic light mengalami kerusakan, sehingga mengganggu arus lalu lintas. Menurut Hendra, perusakan traffic light berpotensi menimbulkan kemacetan di beberapa titik jalan.
Polda Jabar berharap situasi pasca-kericuhan segera pulih. Hendra mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi isu yang memecah persatuan. Selain itu, ia menekankan pentingnya pengawasan orang tua terhadap anak-anaknya, terutama yang aktif di malam hingga dini hari.
“Kami minta kepada orangtua untuk mengawasi betul anak-anaknya dan keberadaan mereka di mana. Apalagi, umumnya yang kami amankan ini mereka diamankan pukul 21.00 WIB ke atas hingga pukul 03.00 WIB,” tambahnya.
Hendra menegaskan bahwa langkah ini diambil demi menjaga kondusivitas Jawa Barat agar kembali aman dan tertib.
- Penulis: Tim Seputaran