Prabowo Tak Hadir di KTT SCO, Menlu Sugiono Sampaikan Permintaan Maaf Langsung ke Xi Jinping
- calendar_month Sel, 2 Sep 2025

Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan sikap pemerintah Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) "Plus" di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, kota Tianjin, China pada Senin (1/9/2025). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
SEPUTARAN.COM, Beijing – Menteri Luar Negeri Sugiono hadir langsung di Tianjin, China, mewakili Presiden Prabowo Subianto untuk menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa menghadiri dua agenda penting di China. Kedua acara itu adalah Konferensi Tingkat Tinggi Shanghai Cooperation Organization (KTT SCO) pada 31 Agustus–1 September dan parade militer peringatan 80 tahun kemenangan Perang Rakyat China Melawan Agresi Jepang serta Perang Dunia Anti-Fasis pada 3 September 2025.
“Kami mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf juga karena Presiden Prabowo tidak bisa hadir pada ‘SCO Summit Plus’ pada sore hari ini dan tadi juga saya menyampaikan langsung kepada Presiden Xi Jinping,” kata Menlu Sugiono kepada ANTARA di Tianjin Meijiang International Convention and Exhibition Center, Senin malam (1/9/2025).
Sugiono menjelaskan, kehadirannya di KTT SCO Plus merupakan bentuk penghormatan dan perwakilan dari Presiden Prabowo. China, sebagai ketua bergilir SCO, mengundang Indonesia untuk ikut hadir bersama negara anggota dan mitra dialog lainnya.
“Tadi kami menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan yang disampaikan, kemudian terima kasih juga atas sambutan yang diberikan oleh Pemerintah Tiongkok dalam hal ini oleh Presiden Xi Jinping,” ungkap Menlu.
Dalam sesi pleno, Menlu Sugiono menekankan banyak kesamaan prinsip antara SCO dan Konferensi Asia Afrika 1955 di Bandung. Ia menyebut, “Kita sama-sama ingin menciptakan suatu dunia yang multilateral, inklusif, di mana semuanya memiliki kesempatan yang sama, semuanya berinteraksi berdasarkan kepentingan yang sama.”
Sugiono juga menyampaikan surat dari Presiden Prabowo kepada Presiden Xi Jinping saat bertemu Menteri Luar Negeri China Wang Yi. Xi Jinping memahami situasi ini dan berharap dapat segera bertemu dengan Presiden Prabowo dalam waktu dekat.
KTT SCO Plus di Tianjin dipimpin Presiden Xi Jinping, dihadiri kepala negara dan pemerintahan dari 10 negara anggota tetap SCO, satu negara pemantau, dan delapan negara mitra dialog. Indonesia termasuk dalam undangan khusus selain Laos, Malaysia, dan Vietnam. Total 23 negara menyampaikan pernyataan dalam forum ini.
Selain itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga hadir memberikan pandangan dalam sesi pleno. China, sebagai presiden bergilir SCO periode 2024–2025, menekankan kelanjutan inisiatif Prakarsa Pembangunan Global yang diajukan Xi Jinping, mencakup pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, perubahan iklim, pembangunan hijau, ekonomi digital, dan konektivitas.
KTT SCO Tianjin menghasilkan “Tianjin Declaration”, dokumen yang menguraikan prioritas strategis dan kerangka kerja sama SCO untuk dekade mendatang (2026–2035). Deklarasi ini menekankan multilateralisme, keamanan, integrasi ekonomi, dan reformasi tata kelola global sebagai landasan kerja sama internasional.
- Penulis: Tim Seputaran