Putin Siap Lanjutkan Perundingan Langsung dengan Ukraina, Lavrov Beberkan Isi Telepon dengan Trump
- calendar_month Sen, 25 Agu 2025

Presiden AS Donald Trump (Kanan belakang) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kiri belakang) menghadiri konferensi pers bersama setelah menyelesaikan pembicaraan mereka di Anchorage, Alaska, Amerika Serikat (15/8/2025). ANTARA/Xinhua/Wu Xiaoling/aa.
SEPUTARAN.COM, Istanbul – Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin siap melanjutkan perundingan langsung dengan Ukraina. Hal itu disampaikan Putin dalam percakapan telepon terbaru dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
“Presiden Putin menerima telepon Trump setelah pertemuan tersebut, dan dia dengan jelas mengatakan siap melanjutkan perundingan, secara langsung antara Rusia dengan Ukraina, yang telah dimulai di Istanbul,” kata Lavrov dalam wawancara dengan NBC News, Minggu (24/8).
Menurut Lavrov, pembicaraan itu merujuk pada pertemuan di Ruang Oval antara Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, dan sejumlah pemimpin Eropa usai KTT Alaska. Meski tidak secara khusus membahas jadwal pertemuan Putin–Zelenskyy, isu tersebut kemudian muncul sebagai agenda mendadak.
Lavrov menekankan bahwa setiap pertemuan tingkat tinggi, terutama antara Putin dan Zelenskyy, harus dipersiapkan dengan matang. Oleh karena itu, Moskow mengusulkan peningkatan jumlah delegasi yang bertemu di Istanbul guna membahas isu-isu spesifik sebelum dibawa langsung ke meja presiden.
Dia menambahkan, Rusia juga mengusulkan pembentukan tiga kelompok kerja untuk mengurai perbedaan pandangan dalam berbagai bidang. Namun hingga kini, Kiev belum memberikan tanggapan resmi atas usulan tersebut.
Dalam wawancara tersebut, Lavrov menegaskan bahwa penyelesaian konflik Ukraina membutuhkan konsensus internasional, khususnya terkait jaminan keamanan. Ia menuding sebagian pejabat Eropa justru tidak mendukung upaya perdamaian yang diinisiasi Rusia dan Amerika Serikat.
Menurut Lavrov, baik Putin maupun Trump sama-sama ingin menciptakan perdamaian di Ukraina. Namun, ia menilai sikap Eropa pasca-KTT Alaska memperlihatkan arah yang berbeda.
Istanbul tercatat menjadi tuan rumah tiga putaran perundingan damai antara Rusia dan Ukraina pada 16 Mei, 2 Juni, dan 23 Juli. Dari pembicaraan itu, kedua pihak berhasil mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dalam jumlah besar serta saling bertukar rancangan memorandum yang memuat posisi masing-masing untuk kemungkinan kesepakatan damai.
Dengan dinamika terbaru, peluang pertemuan langsung antara Putin dan Zelenskyy kembali terbuka, meski masih menunggu keseriusan Ukraina merespons usulan Rusia.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com