RI Tegaskan Komitmen Perkuat Pelindungan WNI di Amerika Serikat
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025

Arsip foto - Calon Dubes RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo (kiri) berjalan keluar ruangan usai mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/7/2025). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/nz/aa.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) Dwisuryo Indroyono Soesilo menegaskan bahwa pemerintah akan terus memperkuat pelindungan bagi warga negara Indonesia (WNI) di Negeri Paman Sam. Langkah ini ditempuh menyusul kebijakan pengetatan visa dan imigrasi yang diberlakukan pemerintah AS.
Menurut Indroyono, upaya tersebut dilakukan melalui kerja sama erat dengan otoritas setempat dalam kerangka Kemitraan Strategis Komprehensif Indonesia-AS yang resmi dijalankan sejak November 2023. “Kerja sama keimigrasian kedua negara (dapat) ditingkatkan, kebetulan Indonesia sudah ada Menteri Imigrasi,” ujarnya di Jakarta, Rabu (27/8).
Indroyono menambahkan, koordinasi dapat dilakukan dengan Department of Homeland Security (DHS) dan lembaga terkait seperti Immigration and Customs Enforcement (ICE). Tujuannya agar tercipta pemahaman bersama terkait kebijakan imigrasi terbaru di AS.
Selain koordinasi pemerintah, Indroyono menekankan pentingnya sosialisasi aturan keimigrasian kepada WNI di AS. Ia mengingatkan agar seluruh WNI tidak melanggar hukum negara tersebut. “WNI harus mematuhi hukum setempat agar pelindungan bisa berjalan optimal,” tegasnya.
Pemerintah Indonesia juga mendorong pemanfaatan potensi diaspora di AS untuk mendukung pembangunan nasional. Saat ini hampir 9.000 mahasiswa Indonesia menempuh pendidikan tinggi di AS, mulai dari tingkat sarjana, magister, hingga doktoral. Sekitar 80 orang telah berkarier sebagai profesor, peneliti, maupun profesional di perusahaan teknologi global.
“Mereka bekerja dengan kemampuan, pengalaman, dan penguasaan teknologi yang sangat maju. Ini bisa kita sama-sama kerjakan untuk membangun Indonesia,” jelas Indroyono.
Indroyono juga menyoroti pentingnya diplomasi budaya. Saat ini terdapat sekitar 300 perangkat gamelan di AS, dengan lebih dari 100 kampus yang membuka mata kuliah gamelan. Mahasiswa biasanya mengadakan pentas seni di akhir semester, dan kegiatan tersebut dapat menjadi momentum Indonesia Night yang digelar oleh komunitas diaspora.
Menurut Indroyono, diplomasi budaya tidak hanya mempererat hubungan sosial, tetapi juga mendukung promosi pariwisata serta pertumbuhan ekonomi antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Indroyono resmi dilantik menjadi Duta Besar RI untuk AS oleh Presiden Prabowo Subianto pada 25 Agustus 2025. Lulusan Teknik Geologi ITB (1979) ini meraih gelar magister Remote Sensing dari University of Michigan (1981) serta doktor dalam bidang Geologic Remote Sensing dari University of Iowa (1987).
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur FAO pada 2012 serta menjadi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI pada 27 Oktober 2014 – 12 Agustus 2015.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com