Tragedi Banjir Punjab: 29 Tewas, 16 Ribu Warga Dievakuasi
- calendar_month Sel, 2 Sep 2025

Arsip foto - Seorang warga menuruni anak tangga rumah yang terlihat sebagian terendam banjir setelah hujan deras di distrik Nagaon di negara bagian Assam, India (2/6/2025). ANTARA/Xinhua/str/aa. (ANTARA/Xinhua/stringer)
SEPUTARAN.COM, Ankara – Sedikitnya 29 orang meninggal dunia dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi akibat banjir besar yang melanda Punjab, India utara. Ketua Menteri Punjab, Bhagwant Mann, menyebut peristiwa ini sebagai salah satu bencana banjir terburuk dalam beberapa dekade. “Sekitar 1.000 desa saat ini terendam air,” ujar Mann, menekankan skala evakuasi yang mencapai 16.000 orang.
Curah hujan tinggi ditambah meluapnya bendungan telah menghancurkan infrastruktur di tujuh distrik, memicu kerusakan besar di sektor pertanian dan pemukiman. Para pejabat menyebut sekitar 300.000 hektar lahan pertanian, khususnya sawah, kini terendam air sehingga panen yang dijadwalkan beberapa pekan lagi berisiko gagal.
Hujan lebat memaksa pemerintah menangguhkan kegiatan pendidikan hingga 3 September. Kondisi ini juga memengaruhi aktivitas warga yang harus menunda pekerjaan dan aktivitas harian. Petugas, relawan, serta angkatan darat dan udara India bekerja sepanjang waktu untuk menyalurkan bantuan, evakuasi korban, serta memberikan layanan medis kepada mereka yang terjebak. Operasi ini digambarkan sebagai “siaga perang” oleh penyiar publik All India Radio.
Bencana ini bukan kasus tunggal. Hujan monsun dalam beberapa minggu terakhir telah memicu banjir bandang, tanah longsor, dan hujan deras mendadak (cloudburst) di berbagai daerah India utara. Di Himachal Pradesh, jumlah korban tewas mencapai 320 jiwa, sementara Uttarakhand juga melaporkan kematian akibat tanah longsor dan banjir.
Kementerian Dalam Negeri India segera mengerahkan tim pusat antarkementerian untuk menilai kerusakan di seluruh wilayah terdampak. Tim ini akan fokus pada penilaian kerugian akibat banjir, tanah longsor, dan hujan deras, sekaligus merencanakan langkah-langkah mitigasi bencana ke depan.
Operasi penyelamatan melibatkan evakuasi warga dari lokasi rawan, distribusi bantuan logistik, dan pelayanan medis darurat. Kolaborasi antara pemerintah daerah, angkatan bersenjata, dan relawan membuktikan kesiapsiagaan India dalam menghadapi bencana besar.
Warga diimbau tetap waspada karena hujan monsun diperkirakan masih berlanjut hingga September. Pihak berwenang terus memantau kondisi bendungan, aliran sungai, dan daerah rawan longsor untuk mencegah dampak lebih luas.
- Penulis: Tim Seputaran