Unjuk Rasa Aliansi Perempuan Indonesia Gunakan Juru Bahasa Isyarat di Depan DPR
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025

Seorang juru bahasa isyarat (kanan) berdiri di atas mobil komando saat unjuk rasa di Gedung DPR/MPR di Jakarta, Rabu (3/9/2025). ANTARA/Khaerul Izan.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Aliansi Perempuan Indonesia memfasilitasi massa disabilitas dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR, Rabu siang, dengan menghadirkan juru bahasa isyarat di atas mobil komando. Langkah ini membuat orasi lebih mudah dipahami oleh semua peserta.
Unjuk rasa kali ini berbeda dari demonstrasi biasanya karena setiap kata yang diucapkan orator diterjemahkan secara langsung melalui bahasa isyarat. Juru bahasa isyarat bergerak selaras dengan pidato, memastikan semua massa, termasuk penyandang disabilitas, bisa mengikuti aspirasi yang disuarakan.
Para pengunjuk rasa menyampaikan kegelisahan mereka terhadap sejumlah kebijakan pemerintah. Orator menekankan bahwa pemerintah saat ini lebih memihak pejabat, dengan menaikkan gaji dan tunjangan mereka, sementara pajak terus dinaikkan.
Selain orasi, massa membawa simbol unik berupa sapu lidi. Benda ini menjadi representasi “bersih-bersih” terhadap permasalahan dan kekerasan di Indonesia. Poster-poster berisi tuntutan juga dibentangkan untuk menarik perhatian publik dan pemerintah.
Salah satu orator menjelaskan makna sapu lidi yang mereka bawa. “Kita akan menyapu seluruh penjahat demokrasi. Kita akan menyapu segala bentuk kekerasan,” tegasnya. Pernyataan ini mendapat sorakan dari peserta unjuk rasa yang hadir.
Penggunaan juru bahasa isyarat dan simbol sapu lidi menunjukkan kreativitas dan inklusivitas dalam menyuarakan tuntutan masyarakat. Langkah ini juga menjadi pesan tegas agar semua kelompok, termasuk disabilitas, dapat menyuarakan pendapat mereka secara setara di ruang publik.
Unjuk rasa berlangsung damai namun tegas. Massa berharap pemerintah lebih mendengarkan suara rakyat dan menciptakan kebijakan yang benar-benar pro-rakyat, bukan hanya menguntungkan pejabat.
- Penulis: Tim Seputaran