Wamendag: 400 Business Matching Dorong Perluasan Pasar Produk Daerah
- calendar_month Ming, 7 Sep 2025

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI) Dyah Roro Esti saat berdiskusi dengan pengusaha kopi Lampung. ANTARA/Ruth Intan Sozometa Kanafi.
SEPUTARAN.COM, Bandarlampung – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Republik Indonesia (RI), Dyah Roro Esti, menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong pengembangan pasar perdagangan komoditas dan produk hasil daerah melalui kegiatan business matching. “Pemerintah terus berupaya memperluas pasar perdagangan komoditas di daerah salah satunya melalui kegiatan business matching yang dilakukan di berbagai lokasi,” ujar Dyah Roro Esti pada Sabtu lalu.
Menurut Wamendag, hingga 2025, telah lebih dari 400 kegiatan business matching dilaksanakan di berbagai wilayah. Program ini dirancang untuk mempertemukan pelaku usaha dan UMKM dengan pasar yang lebih luas, termasuk di tingkat internasional. “Jadi kami terus mendorong ke depannya, bila ada pelaku usaha atau UMKM yang membutuhkan bantuan salah satunya untuk memperluas pasar produk. Dan disinkronkan atau disinergikan dengan pasar yang ada di luar negeri,” jelasnya.
Dyah Roro Esti menekankan bahwa Kementerian Perdagangan menjadikan program UMKM bisa ekspor sebagai salah satu fokus utama dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. “Selain perdagangan internasional yang menjadi fokus, yang menjadi salah satu pilar ekonomi pemerintah adalah memfasilitasi UMKM agar bisa melakukan ekspor,” ujarnya.
Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan UMKM bersaing di pasar global, tetapi juga memperkuat ekonomi daerah. Dengan bisnis matching, UMKM dapat menemukan peluang ekspor, memperluas jaringan bisnis, dan meningkatkan volume perdagangan produk lokal.
Tanggapan tambahan disampaikan oleh Anggota DPR RI Rycko Menoza yang menyoroti kondisi ekonomi saat ini. “Saat ini kondisi ekonomi sedang tidak normal, oleh karena itu perlu terus meningkatkan keunggulan yang ada di daerah untuk mendongkrak ekonomi kembali,” kata Rycko Menoza.
Ia menekankan pentingnya memaksimalkan perdagangan produk dan komoditas di daerah sebagai strategi untuk meningkatkan perekonomian lokal dan devisa negara. “Jadi kita pun harus berfokus pada tujuan utama yakni mendongkrak Lampung menjadi daerah yang unggul dalam perdagangan produk dan komoditas daerah di skala nasional hingga internasional. Untuk meningkatkan ekonomi nasional,” tambah Rycko.
Kegiatan business matching ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Dyah Roro Esti menyebut bahwa sinergi ini menjadi kunci agar UMKM tidak hanya bertahan, tetapi berkembang di pasar global. Pemerintah akan terus memberikan fasilitasi, termasuk pelatihan, bimbingan teknis ekspor, dan akses pasar.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, UMKM di Lampung dan daerah lain di Indonesia memiliki peluang untuk menembus pasar internasional. Hal ini tidak hanya memperkuat ekonomi lokal, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara lebih merata.
Program business matching yang telah mencapai lebih dari 400 kegiatan hingga 2025 menunjukkan komitmen pemerintah dalam memperluas pasar produk daerah dan mendukung UMKM ekspor. Dukungan pemerintah dan sinergi dengan pelaku usaha menjadi fondasi penting untuk meningkatkan perekonomian daerah, khususnya Lampung, agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
- Penulis: Tim Seputaran