Warisan Dunia Sawahlunto Disulap Jadi Hotel, Ekonomi Kota Arang Melesat
- calendar_month Sen, 1 Sep 2025

Sejumlah peserta simposium internasional bertajuk "We Are Site Managers" bersiap-siap meninggalkan Saka Ombilin Heritage di Kota Sawahlunto, Kamis (28/8/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar
SEPUTARAN.COM, Padang – Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto, Sumatera Barat, merupakan bekas kawasan pertambangan batu bara tertua di Asia Tenggara. Pada 6 Juli 2019, UNESCO menetapkan tambang ini sebagai warisan dunia kategori budaya ke-9 di Indonesia. Situs budaya ini mencakup kompleks tambang, fasilitas kota, Pelabuhan Teluk Bayur, hingga jaringan kereta api untuk pengangkutan batu bara.
Bangunan perkantoran pertambangan yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda pada 1916, awalnya bernama Hoofdkantoor, kini tengah diubah menjadi hotel berkonsep heritage berstandar internasional di bawah naungan PT Bukit Asam (PTBA), BUMN yang bergerak di bidang pertambangan.
“Jika hotel-hotel besar mengusung konsep kemewahan, Saka Ombilin Heritage lebih menekankan kesan heritage,” ujar Alman Syarif, HR General Services and Finance Secretary Head PTBA.
Ide pengubahan bangunan bersejarah menjadi hotel dilatarbelakangi komitmen PTBA untuk mendorong ekonomi masyarakat Sawahlunto. Selain eksplorasi batu bara, perusahaan memanfaatkan aset-aset bersejarah agar roda perekonomian kota terus bergerak.
Tingginya tingkat hunian hotel dan terselenggaranya festival skala nasional hingga internasional, seperti Sawahlunto International Songket Silungkang Carnival (SISSCa) dan Sawahlunto International Music Festival (SIMFes), menjadi peluang emas bagi PTBA untuk merambah bisnis perhotelan.
Hotel ini menyediakan 74 kamar, termasuk 11 kamar di bangunan utama yang masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO. Untuk menjaga nilai sejarah, bagian luar gedung tetap asli, sementara interior dimodifikasi secara minor, misalnya pembuatan sekat kamar, pelapisan lantai dengan keramik, hingga kolam renang.
Saka Ombilin Heritage dijadwalkan resmi dibuka pada Desember 2025, bertepatan dengan HUT Kota Sawahlunto. Sebelum pembukaan, hotel ini sudah menampung tamu dari 15 negara saat simposium internasional We Are Site Managers (WASM) pada 24–28 Agustus 2025.
PTBA juga menyiapkan proses perekrutan tenaga kerja lokal, termasuk posisi manajemen, resepsionis, pramutamu, juru masak, teknisi, dan bagian pemasaran. Selain itu, gerai UMKM yang menjual suvenir, makanan, dan minuman akan disediakan agar ekonomi masyarakat ikut terdorong.
Direktur Pemberdayaan Nilai Budaya dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Kementerian Kebudayaan RI, Yayuk Sri Budi Rahayu, menyambut positif langkah PTBA. Ia menegaskan, pemanfaatan cagar budaya harus mengikuti peraturan terkait agar heritage memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
- Penulis: Tim Seputaran