Zulkifli Hasan Dorong Pemberdayaan Ekonomi Desa demi Kemandirian Masyarakat
- calendar_month Ming, 31 Agu 2025

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan saat penutupan pameran Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 di ICE BSD, Kabupaten Tangeran, Banten, Sabtu (30/8/2025). (ANTARA/HO-Apkasi)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025 berperan penting dalam mendorong pemberdayaan masyarakat dan penguatan produk lokal. Penutupan AOE 2025 berlangsung di Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (30/8).
Menurut Zulkifli, pameran tersebut sejalan dengan prioritas Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada kemandirian ekonomi masyarakat. Ia menilai, pameran yang menghadirkan beragam produk UMKM daerah patut didukung penuh.
“Hasilnya sangat bagus dan sesuai harapan. Saya melihat pameran ini sejalan dengan pemberdayaan masyarakat yang sedang dijadikan prioritas oleh Bapak Presiden Prabowo. Banyak produk UMKM daerah dipajang dan dipamerkan. Ini harus kita dukung. Produk lokal harus diberdayakan,” ujar Zulkifli dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Zulkifli juga menyoroti konsistensi penyelenggaraan AOE yang sudah digelar 20 kali dalam 25 tahun terakhir. Menurutnya, acara ini berkontribusi besar terhadap pengembangan komoditas dan produk unggulan daerah.
Ia menambahkan, penting bagi pemerintah daerah untuk menciptakan ekosistem pemberdayaan yang mampu mengembalikan kemandirian masyarakat desa. Dengan begitu, potensi lokal tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar global.
Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Bursah Zarnubi, menekankan perlunya tindak lanjut antar kabupaten untuk memperkuat potensi perdagangan.
Sebagai contoh, Kabupaten Minahasa Utara menjalin kerja sama dengan Kabupaten Lahat melalui pengiriman tas berbahan sabuk kelapa dan kenari senilai Rp6 miliar. Sebagai imbal balik, Lahat berencana memasok kopi ke Minahasa Utara. “Inilah perdagangan yang mau kita jalin. Saya harap ini bisa dilakukan dan ditiru kabupaten lain,” ungkap Bursah.
Selama tiga hari pelaksanaan, pameran ini berhasil mencatat transaksi perdagangan langsung mencapai Rp8 miliar. Selain itu, potensi bisnis dan perdagangan yang terjalin diperkirakan bernilai lebih besar, termasuk beberapa nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani dalam kegiatan business matching.
Apkasi Otonomi Expo 2025 tidak hanya membuka peluang investasi, tetapi juga memperlihatkan kekuatan kolaborasi antar daerah dalam memajukan produk lokal sekaligus memperkuat perekonomian masyarakat.
- Penulis: Tim Seputaran