China Mendesak Israel Segera Hentikan Serangan Militer di Gaza
- calendar_month Jum, 29 Agu 2025

Anak-anak Palestina yang terlantar terlihat di tempat penampungan di barat daya Kota Gaza, pada 27 Agustus 2025. Xinhua/Rizek Abdeljawad
SEPUTARAN.COM, PBB – Seorang utusan China mendesak Israel menghentikan operasi militernya di Gaza yang telah berlangsung hampir 700 hari. Deputi Perwakilan Tetap China untuk PBB, Geng Shuang, menyoroti dampak konflik yang telah menjebak lebih dari 2 juta warga Gaza dalam kondisi bencana buatan manusia. Selain itu, lebih dari 1 juta orang kini menghadapi kerawanan pangan darurat.
“Komunitas internasional harus mengerahkan segala upaya yang memungkinkan guna mencegah memburuknya situasi lebih lanjut,” ujar Geng Shuang dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Rabu (27/8).
Geng menegaskan bahwa kekerasan tidak akan menciptakan keamanan, dan penggunaan kekuatan tidak akan mewujudkan perdamaian. Ia menambahkan bahwa serangan Israel yang terus meningkat setiap hari menelan banyak nyawa tak berdosa.
Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Nasser pada Senin (25/8) menewaskan lebih dari 20 warga sipil, termasuk jurnalis dan tenaga medis. Geng Shuang menilai tragedi ini sebagai indikasi rencana militer Israel untuk mengambil alih Gaza. “Jika diterapkan, rencana itu pasti akan menambah pertumpahan darah dan pengungsian, serta meningkatkan bahaya bagi warga Gaza dan sandera,” tegasnya.
China mengecam tindakan yang melukai warga sipil, menghancurkan infrastruktur, dan melanggar hukum internasional. Geng menekankan bahwa pemanfaatan bantuan kemanusiaan sebagai alat militer tidak dapat diterima, dan mekanisme distribusi bantuan tidak boleh dimiliterisasi.
Menurut Geng, tantangan utama penyaluran bantuan kemanusiaan bukan terletak pada kelangkaan pasokan, melainkan kurangnya iktikad politik Israel dan hambatan yang sengaja dibuat. China menyerukan Israel memenuhi kewajibannya sebagai kekuatan pendudukan di bawah hukum humaniter internasional, membuka pos perlintasan perbatasan, memulihkan akses kemanusiaan, dan mendukung PBB dalam menyalurkan bantuan.
Selain itu, Geng menyoroti rencana perluasan permukiman Israel di area E1, Tepi Barat, yang dapat merusak keutuhan wilayah Palestina dan melemahkan fondasi kenegaraan Palestina. China meminta komunitas internasional menghidupkan kembali prospek solusi dua negara dan menolak pengusiran paksa warga Palestina.
Geng Shuang menegaskan bahwa situasi Timur Tengah masih kompleks, namun masalah Palestina tetap menjadi inti isu. China mendukung Dewan Keamanan PBB untuk mengambil langkah yang diperlukan guna mewujudkan gencatan senjata dan mengakhiri pertempuran di Gaza.
“China akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengakhiri konflik, memajukan solusi dua negara, dan mencapai penyelesaian yang komprehensif, adil, dan langgeng,” ungkapnya. Tujuannya agar warga Palestina dan Israel dapat hidup dalam ketenangan dan kebahagiaan bersama.
- Penulis: Tim Seputaran
- Sumber: Antaranews.com