Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » News » Internasional » Hubungan Modi Dan Trump Retak, Nobel Perdamaian Jadi Pemicu

Hubungan Modi Dan Trump Retak, Nobel Perdamaian Jadi Pemicu

  • calendar_month Ming, 31 Agu 2025

SEPUTARAN.COM, Moskow – Hubungan Perdana Menteri India Narendra Modi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan memburuk. Penyebabnya cukup mengejutkan, yakni penolakan Modi untuk merekomendasikan Trump sebagai kandidat penerima Hadiah Nobel Perdamaian.

Laporan ini pertama kali diungkapkan oleh The New York Times, Sabtu (30/8). Media tersebut mengutip sumber yang mengetahui percakapan telepon antara kedua pemimpin pada 17 Juni.

Dalam percakapan itu, Trump menyampaikan kebanggaannya karena merasa berhasil meredam eskalasi militer antara India dan Pakistan. Ia bahkan menyebut Pakistan berencana mencalonkannya untuk Nobel Perdamaian.

Namun, Modi tidak sependapat. Menurut sumber yang memahami isi pembicaraan, Modi menilai Trump tidak berperan besar dalam gencatan senjata tersebut. “Penilaian Modi yang berbeda dianggap menjadi pemicu ketegangan,” ungkap sumber tersebut.

Ketegangan antara kedua pemimpin semakin jelas terlihat. Harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung melaporkan bahwa Trump berusaha menghubungi Modi sebanyak empat kali dalam beberapa pekan terakhir. Akan tetapi, Modi menolak menjawab panggilan telepon tersebut.

Situasi ini menambah tanda tanya besar mengenai arah hubungan diplomatik India dan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan kedua tokoh tersebut.

Meski Modi menolak mendukung, sejumlah pemimpin dunia justru memberikan sinyal positif terhadap pencalonan Trump. Pada Februari lalu, Trump secara terbuka menyatakan dirinya pantas meraih Nobel Perdamaian.

Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta, menyebut kemungkinan mengajukan nama Trump bila terbukti mampu membawa penyelesaian damai bagi konflik di Ukraina dan Gaza. Presiden Belarus Alexander Lukashenko bahkan mendukung, meski menilai Nobel kini “sudah kehilangan relevansinya”.

Tak hanya itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku telah mengirim surat resmi ke Komite Nobel untuk mendukung pencalonan Trump. Menteri Luar Negeri Rwanda Olivier Nduhungirehe juga menilai Trump layak mendapat Nobel, terutama jika terbukti berperan dalam penyelesaian konflik Rwanda dan Republik Demokratik Kongo.

Menariknya, Pakistan sudah lebih dulu mengumumkan pencalonan Trump untuk Nobel Perdamaian 2026. Alasannya adalah peran Trump yang disebut melakukan “intervensi diplomatik tegas dan menunjukkan kepemimpinan penting” dalam meredakan ketegangan terbaru antara Pakistan dan India.

Dengan dukungan dari sejumlah negara tetapi penolakan dari Modi, peluang Trump meraih Nobel Perdamaian tetap menjadi perdebatan hangat.

  • Penulis: Tim Seputaran

Rekomendasi Untuk Anda

  • Gabung Manchester United, Senne Lammens Wujudkan Mimpi Sejak Kecil

    • calendar_month Rab, 3 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 11
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Manchester United resmi memperkenalkan kiper muda asal Belgia, Senne Lammens, pada penutupan bursa transfer musim panas. Pemain berusia 23 tahun itu datang dari Royal Antwerp dengan status permanen. Dalam wawancara perdananya dengan MUTV, Lammens menyebut kepindahan ini sebagai puncak perjalanan panjangnya di sepak bola. “Ini adalah kepindahan impian saya,” ucapnya. Ia menambahkan […]

  • KAI Alihkan Pemberhentian KA Jarak Jauh ke Jatinegara hingga 2 September 2025

    • calendar_month Ming, 31 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 35
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta kembali memberlakukan rekayasa pola operasi untuk kereta api jarak jauh (KAJJ). Mulai Minggu (31/8) hingga Selasa (2/9), sejumlah perjalanan kereta dengan titik keberangkatan Gambir dan Pasar Senen akan berhenti di Stasiun Jatinegara. Manajer Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menjelaskan bahwa langkah […]

  • KPK Yakin Mantan Menag Yaqut Hadir Periksa Kasus Dugaan Korupsi Haji

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 15
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas akan memenuhi panggilan penyidik sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi terkait penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023-2024. “Kami meyakini saksi akan hadir dan memberikan keterangan dalam pemeriksaan tersebut,” ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Senin. […]

  • Bupati Palas Rayakan Panen Raya Padi Bersama Petani Hasahatan Jae

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 11
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Padang Lawas – Bupati Padang Lawas (Palas) Putra Mahkota Alam Hasibuan menghadiri acara panen raya padi di Desa Hasahatan Jae, Kecamatan Barumun Baru, Rabu (27/8). Acara ini digelar berkat kerja sama antara Distributor Pupuk Subsidi CV Maju Jaya Aliaga, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Palas, Pemerintah Kecamatan Barumun Baru, Pemerintah Desa Hasahatan Jae, serta […]

  • Indosat dan Bank Mandiri Hadirkan Akses Digital & Modal Inklusif untuk UKM Sumatra, Bisa Kembangkan Usaha Lebih Cepat

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 13
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Medan – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Sumatra menjalin kolaborasi strategis dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Region I/Sumatera 1. Kolaborasi ini fokus pada pemberdayaan pengusaha lokal di wilayah rural dengan layanan digital dan perbankan yang inklusif. Kerja sama ditandatangani langsung oleh Agus Sulistio, EVP – Head of Circle Sumatra Indosat Ooredoo Hutchison, dan I […]

  • Polda DIY Buka Jalur Hukum untuk Kematian Mahasiswa Amikom Yogya

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 16
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Yogyakarta – Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Anggoro Sukartono, menegaskan kesiapan pihak kepolisian untuk menggelar penyelidikan hingga penyidikan terkait kematian mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta, Rheza Sendy Pratama. Pernyataan ini disampaikan usai ia melayat ke rumah duka almarhum di Sendangadi, Mlati, Sleman, DIY, pada Ahad (31/8) malam. “Apabila keluarga akan mempertanyakan sampai kepada […]

expand_less
Exit mobile version