Jumlah Guru Besar USU Tembus Rekor, Lonjak Dua Kali Lipat dalam Lima Tahun
- calendar_month Sel, 9 Sep 2025

Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Muryanto Amin saat pengukuhan enam guru besar dari sejumlah fakultas. ANTARA/Juraidi
SEPUTARAN.COM, Medan – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mencatat sejarah dengan capaian akademik yang membanggakan. Senin (8/9), sebanyak enam dosen resmi dikukuhkan sebagai guru besar dalam Sidang Terbuka Senat Akademik yang digelar di Gelanggang Mahasiswa. Dengan tambahan ini, jumlah guru besar aktif di USU kini mencapai 218 orang.
Enam guru besar yang baru dikukuhkan adalah Prof Aulia Ishak (Fakultas Teknik), Prof Riswanti Sigalingging (Fakultas Pertanian), Prof Sutarman (Fakultas Matematika dan IPA), Prof Mariani Br. Sembiring (Fakultas Pertanian), Prof Sumaiyah (Fakultas Farmasi), serta Prof Luhut Sihombing (Fakultas Pertanian).
Rektor USU Prof Muryanto Amin menegaskan bahwa jabatan guru besar adalah pencapaian fungsional tertinggi seorang dosen yang melaksanakan tugas Tridarma Perguruan Tinggi. Ia menyampaikan, “Pengukuhan ini bukan sekadar selebrasi pencapaian akademik tertinggi, tetapi juga digunakan untuk meneguhkan kembali peran strategis seorang guru besar dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, mendorong riset, dan menyebarluaskan kepada masyarakat.”
Sepanjang 2025, USU mengajukan 53 usulan pengangkatan guru besar. Dari jumlah tersebut, 18 usulan telah memperoleh rekomendasi, dan 15 di antaranya sudah mendapatkan surat keputusan resmi. Data ini memperlihatkan keseriusan USU dalam memperkuat kualitas sumber daya dosen unggul sekaligus mempercepat transformasi Tridarma.
Prof Muryanto Amin juga menekankan bahwa seorang guru besar memiliki tanggung jawab lebih besar untuk menjadi teladan. “Tugas Tridarma yang harus dilakukan oleh seorang guru besar memiliki tanggung jawab yang lebih untuk meningkatkan kualitas tridarma dan menjadi teladan inspiratif bagi sesama dosen, mahasiswa, dan masyarakat,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tugas mulia tersebut harus dijalankan dengan fondasi pendidikan inklusif, riset yang kuat, publikasi berkualitas, serta kolaborasi luas. Dengan demikian, reputasi USU akan semakin dipercaya oleh kalangan akademisi maupun industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Meski telah mencapai capaian besar, USU masih memiliki pekerjaan rumah dalam hal riset. Prof Muryanto mengingatkan bahwa riset harus menjadi prioritas sejajar dengan pendidikan dan pengabdian masyarakat. “Berdasarkan data kinerja riset dosen di USU, kita masih harus bekerja keras agar seluruh dosen menjadikan riset sebagai bagian dari tugas penting yang tidak kalah dengan tugas pendidikan dan pengabdian masyarakat,” katanya.
Dengan pengukuhan enam guru besar baru ini, USU menunjukkan keseriusan dalam membangun reputasi akademik sekaligus mendorong transformasi berkelanjutan.
- Penulis: Tim Seputaran