Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik » Pakar UGM Sebut Rekrutmen 1,3 Juta PPPK Langkah Rasional untuk Atasi Kekurangan SDM

Pakar UGM Sebut Rekrutmen 1,3 Juta PPPK Langkah Rasional untuk Atasi Kekurangan SDM

  • calendar_month Kam, 28 Agu 2025

SEPUTARAN.COM, Yogyakarta – Pemerintah berencana merekrut 1,3 juta pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) paruh waktu. Pakar kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Subarsono, menilai langkah ini sebagai keputusan rasional sesuai kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

“Itu adalah keputusan yang rasional dalam jangka pendek dan menengah dengan melihat kondisi ekonomi negara saat ini untuk mengatasi kekurangan SDM di instansi pemerintah baik di pusat maupun di daerah, dan sekaligus mengurangi pengangguran bagi PPPK yang sudah selesai kontraknya,” ujar Subarsono di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Subarsono, kebijakan ini berdampak pada berbagai aspek, khususnya manajemen sumber daya manusia. Tenaga PPPK dapat mengisi kekurangan SDM di sektor vital, termasuk pendidikan, kesehatan, dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Dari sisi keuangan, skema PPPK dinilai lebih efisien. Karena PPPK tidak memiliki kewajiban pensiun, pemerintah dapat mengurangi beban anggaran negara. “Pemerintah dan masyarakat mendapat keuntungan karena layanan publik dapat dipenuhi,” tambah Subarsono.

Meski begitu, skema ini memiliki kelemahan dari sisi kepegawaian. PPPK hanya mendapat kontrak kerja terbatas, sehingga kurang memberikan keamanan psikologis bagi pegawai. Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 49 Tahun 2018 Pasal 37, masa kerja PPPK paling singkat 1 tahun, dan perpanjangan untuk jabatan pimpinan tinggi tertentu paling lama 5 tahun.

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mencatat jumlah PPPK saat ini sekitar 1,16 juta orang atau 25 persen dari total Aparatur Sipil Negara (ASN). Jika pemerintah menambah 1,3 juta pegawai baru, maka total PPPK akan mencapai lebih dari 2,4 juta orang.

Subarsono memperkirakan kebijakan ini efektif sebagai solusi jangka pendek dan menengah. Kebijakan ini dinilai mampu menanggapi kepentingan PPPK sekaligus meredam potensi gejolak sosial di masyarakat.

Kebijakan ini juga berpotensi menimbulkan kesenjangan antara ASN dan PPPK. Pemerintah menghadapi tantangan dalam menjaga loyalitas tenaga PPPK sekaligus memperoleh pegawai yang kompeten.

“Ada peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan tenaga dengan kompetensi yang tinggi, bahkan untuk memperoleh tenaga ahli. Namun, bisa saja kemungkinan untuk menampung tenaga honorer yang telah lama mengabdi tetapi belum lolos menjadi CPNS,” kata Subarsono.

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pedagang Matraman Kembali Ramai Berjualan Usai Ricuh di Polres Jaktim

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 17
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Aktivitas perdagangan di kawasan Matraman, Jakarta Timur, kembali berjalan normal usai kericuhan yang terjadi di sekitar Markas Polres (Mapolres) Metro Jakarta Timur, Sabtu (30/8) dini hari. Sejumlah pedagang yang sempat menutup kios mereka kini sudah berjualan seperti biasa. Lapak makanan, pakaian, warung kelontong, hingga pedagang kaki lima tampak kembali ramai melayani pembeli. […]

  • Naas! Angkot Rombongan Wisata Terguling di Namorambe, Satu Orang Tewas Terjepit

    • calendar_month Sen, 18 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 19
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Deli Serdang – Sebuah angkutan kota (angkot) bernomor polisi BK 2553 DE terguling di Desa Namorambe, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deli Serdang, Senin (18/8/2025) siang. Angkot tersebut biasanya melayani trayek Petisah–Kampung Lalang–Tembung, namun saat kejadian tengah membawa rombongan yang hendak berwisata. Menurut keterangan warga, kendaraan itu tiba-tiba oleng di tengah perjalanan sebelum akhirnya terbalik. Suasana […]

  • Tapanuli Selatan Raih Sertifikat Eliminasi Kusta dan Filariasis dari Kemenkes RI

    • calendar_month Kam, 21 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 19
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyerahkan sertifikat eliminasi kusta, filariasis limfatik, dan frambusia kepada sejumlah daerah. Penyerahan berlangsung di ruang Siwabessy, Gedung Sujudi Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (20/8/2025). Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D., memimpin langsung prosesi tersebut. Salah satu penerima sertifikat adalah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara. […]

  • Kapolri Tindak Tegas Massa yang Terobos Mako Brimob, Sesuai Aturan Hukum

    • calendar_month Sen, 1 Sep 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 16
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas massa yang mencoba menerobos Markas Komando (Mako) Brimob Mabes Polri. Tindakan ini dilakukan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku dan standar operasional prosedur (SOP) kepolisian. “Sudah jelas kan perintahnya. Yang jelas kan SOP-nya sudah ada, aturan hukumnya sudah ada, tentunya […]

  • Polisi Turunkan Ratusan Personel untuk Jaga Keamanan Merdeka Run 2025 di Monas

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 139
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Jakarta – Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 703 personel gabungan untuk mengamankan ajang Merdeka Run di kawasan Monas dan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Minggu pagi. Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyatakan, “Untuk mendukung kelancaran dan keamanan acara, sebanyak 703 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan […]

  • Wabah Kolera di Sudan Makin Parah, Krisis Kesehatan Capai Titik Kritis

    • calendar_month Jum, 29 Agu 2025
    • account_circle Tim Seputaran
    • visibility 15
    • 0Komentar

    SEPUTARAN.COM, Khartoum – Wabah kolera yang merebak di wilayah Darfur, Sudan, terus meluas dan membawa dampak mematikan. Di tengah konflik berkepanjangan dan kehancuran total layanan kesehatan, ribuan warga sipil kehilangan akses terhadap pengobatan dan pencegahan yang memadai. Koordinasi Umum Pengungsi dan Orang Terlantar melaporkan bahwa hingga Rabu (27/8), sudah ada 8.569 kasus kolera dan 361 […]

expand_less
Exit mobile version