Pemprov DKI Optimistis Bisa Eliminasi Tuberkulosis Lewat Peran Kader dan Generasi Muda
- calendar_month Rab, 3 Sep 2025

Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta Iin Mutmainnah dalam Sosialiasi Stop Tuberkulosis (TB) di Jakarta, Rabu (3/9/2025). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa.
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mendorong langkah konkret untuk menekan angka tuberkulosis (TB) di Ibu Kota. Salah satu strategi utama adalah pelibatan aktif masyarakat, terutama kader dan generasi muda.
“Keterlibatan aktif seluruh pihak menjadi kunci keberhasilan dalam upaya penanggulangan TB. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, tenaga kesehatan, kader, serta generasi muda, kami optimistis dapat mempercepat langkah menuju eliminasi TB,” ujar Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah.
TB tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga memengaruhi ketahanan keluarga dan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, keterlibatan kader sangat penting. Mereka menjadi ujung tombak yang hadir langsung di masyarakat untuk memberikan edukasi, menemukan kasus TB, mendampingi pasien, dan memastikan pengobatan dijalani hingga tuntas.
Selain tugas medis, kader juga berperan dalam menghapus stigma terkait TB. Mereka memberikan dukungan moral bagi pasien dan keluarga. “Para kader diharapkan bisa menjadi mitra kerja di dalam gerakan Stop TB agar kita bisa menuntaskan, dan pastinya berupaya menurunkan, dan stop prevalensi angka TB di DKI Jakarta,” tambah Iin.
Forum Genre, Forum Anak, dan Karang Taruna turut dilibatkan untuk menanamkan semangat hidup sehat pada generasi muda. Dengan cara ini, kesadaran kolektif mengenai bahaya TB semakin meningkat dan tersebar luas di masyarakat.
Pemprov DKI menegaskan bahwa keberhasilan eliminasi TB tidak hanya bergantung pada pemerintah. Partisipasi masyarakat, terutama kader, tokoh masyarakat, dan organisasi sosial, sangat dibutuhkan. Saat ini, Pemprov membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TB yang melibatkan perangkat daerah, organisasi profesi, asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan, dan mitra penanggulangan TB.
Hingga Juli 2025, Pemprov DKI mencatat 36.825 kasus TB di Jakarta. Dari jumlah tersebut, 676 kasus merupakan TB resistan obat (RO) atau kebal terhadap obat TB lini pertama. Kasus RO memerlukan pengobatan berbeda, lebih lama, dan lebih kompleks dibanding TB biasa.
Dengan dukungan aktif kader dan generasi muda, Pemprov DKI optimistis mampu menurunkan angka TB dan mendekati eliminasi di ibu kota. Sinergi ini menjadi bukti bahwa penanggulangan penyakit menular bisa berhasil jika seluruh pihak bergerak bersama.
- Penulis: Tim Seputaran