Politik Kemarin, Tuntutan Mahasiswa Menggema, Ahmad Sahroni Masih Bertahan di DPR
- calendar_month Kam, 4 Sep 2025

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni saat memberikan keterangan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (20/8/2025). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
SEPUTARAN.COM, Jakarta – Gelombang suara mahasiswa kembali terdengar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (3/9). Sejumlah elemen organisasi mahasiswa, baik dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) universitas maupun organisasi lain, menyampaikan berbagai tuntutan langsung di hadapan Pimpinan DPR RI.
Aksi ini berlangsung saat mereka diterima masuk ke kompleks parlemen. Mahasiswa menegaskan aspirasi mereka tidak boleh lagi diabaikan. “Kami ingin DPR mendengar suara rakyat, bukan hanya suara elit,” ujar salah satu mahasiswa yang hadir.
Isu pengunduran diri anggota DPR RI nonaktif Ahmad Sahroni masih bergulir. Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, menegaskan hingga saat ini Ahmad Sahroni belum mengajukan surat resmi pengunduran diri sebagai legislator.
Publik masih menunggu langkah politik Sahroni berikutnya, terutama setelah status nonaktifnya menjadi sorotan besar di Senayan.
Kabar duka datang dari luar negeri. Staf Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba (40), meninggal dunia akibat penembakan orang tak dikenal pada Senin (1/9) malam.
Keluarga mengenang sosok Zetro sebagai pribadi rendah hati dan pekerja keras. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga rekan-rekan di KBRI.
Presiden RI Prabowo Subianto melakukan diplomasi intensif di Beijing, China, Rabu (3/9). Dalam waktu delapan jam, ia bertemu Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pertemuan itu dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan politik global. Prabowo disebut menjalankan strategi diplomasi maraton dengan penuh energi.
Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI menyampaikan langkah tegas terkait dua anggotanya yang berstatus nonaktif, yakni Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) dan Surya Utama (Uya Kuya).
PAN resmi mengajukan penghentian pemberian gaji, tunjangan, serta fasilitas DPR RI bagi keduanya. Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari upaya menjaga integritas partai sekaligus muruah DPR.
Berbagai peristiwa politik pada Rabu (3/9) memperlihatkan dinamika yang terus bergerak cepat. Mulai dari aksi mahasiswa di DPR, isu anggota legislatif nonaktif, hingga diplomasi tingkat tinggi Presiden RI, semuanya menjadi potret penting perjalanan politik Indonesia.
- Penulis: Tim Seputaran